BITUNG, DetikManado.com – Salah satu kelemahan ikan sebagai bahan makanan adalah cepat membusuk bila tidak segera ditangani secara cepat dan benar. Oleh karena itu ikan harus beri penanganan yang baik agar supaya kualitasnya tidak menurun.
Menurut Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (KP) Kota Bitung Sadat Minabari, penanganan dan penempatan ikan secara higienis merupakan prasyarat dalam menjaga kualitas.
Untuk itu, Minabari mengingatkan kepada pengusaha – pengusaha pengolahan ikan di Kota Bitung, agar menjaga kualitas olahannya. Baik buruknya penanganan akan berpengaruh langsung terhadap kualitas ikan sebagai bahan makanan atau bahan baku pengolahan lebih lanjut.
“Apalagi untuk ekspor, wajib adanya komitmen awal antara penjual dan pembeli tentang jenis kualitas ikan. Ini dilakukan, agar para pengusaha yang bergerak di bidang perikanan terhindar dari hal – hal yang tidak dinginkan. Sehingga nama baik Kota Bitung sebagai daerah perikanan tetap terjaga,” ujar Sadat saat diwawancara detikmanado.com, Senin (28/03/2022) di ruang kerjanya.
Lebih lanjut Sadat mengatakan, keberadaan Kota Bitung didunia perikanan ini sangat berpengaruh dan diketahui oleh komunitas pengelolaan perikanan. Dikatakannya, Kota Bitung memiliki potensi yang sangat luar biasa, dimana saat ini Kota Bitung memiliki 64 pengolahan (pabrik) ikan. Dari 64 pabrik tersebut, Bitung memiliki 6 pabrik pengalengan. Kemudian yang lainnya terdiri dari pengolahan ikan beku, ikan asap, dan lainnya, baik dalam bentuk industri besar maupun UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
“Inilah potensi perikanan di Kota Bitung, dimulai dari potensi penangkapan, potensi pengolahan serta potensi pemasarannya. Ini tiga mata rantai yang bersinergi dan semua ada di Bitung,” pungkasnya.(rau)