Bitung, DetikManado.com – Pemandangan menarik terlihat di SMAS Kristen Tumou Tou (T2) Girian, Kota Bitung, Sulut, pada Rabu (19/11/2025). Puluhan siswa tampak serius mengikuti pelajaran Kimia dengan pembahasan terkait Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Redoks) melalui video pada sebuah layar monitor.
Menariknya, yang memandu para siswa belajar Kimia ini adalah Kepala SMAS Kristen T2 Girian, Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong SPd MPd. Bawotong, yang berlatar pendidikan Matematika, menggantikan sementara guru mata pelajaran Kimia yang tidak masuk karena sakit.
“Sebagai kepala sekolah, saya harus bisa mengisi kekosongan jam pelajaran ketika ada guru yang berhalangan,” tuturnya.
Dia menduhului pendampingan terhadap para siswa itu dengan mensosialisasikan tentang Rumah Pendidikan, sebuah website yang dikelola oleh Kemendikdasmen yang berisi seluk-beluk dunia pendidikan. Sosialisasi itu dilakukan dengan menggunakan Interactive Flat Panel (IFP).

“Website ini terdiri dari beberapa fitur yakni Ruang GTK, Ruang Murid, Ruang Sekolah, Ruang Orang Tua, Ruang Bahasa, Ruang Publik, Ruang Orang Tua, Ruang Mitra dan Ruang Pemerintah. Kalian bisa mengakses ini untuk melihat perkembangan sekolah kita,” tuturnya.
Dia memaparkan, dengan menyelami website Rumah Pendidikan itu, para siswa bisa memperoleh banyak hal untuk meningkatkan kemampuan belajar. Hal itu merupakan komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia.
“Termasuk bantuan IFP dari Presiden Prabowo Subianto ini, membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar,” ujarnya.
Selanjutnya, Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong memandu para siswa masuk ke Ruang GTK, untuk mencari materi mata pelajaran Kimia dengan topik Reaksi Redoks. Sebuah video kemudian ditayangkan, para siswa menyimak dengan seksama sambil diskusi kecil antar mereka.
“Perangkat ini sangat membantu guru dan siswa. Mereka bisa belajar secara mandiri dengan fasilitas yang ada,” ujarnya.
Dia mengatakan, dengan adanya bantu IFP serta Rumah Pendidikan itu, proses belajar mengajar di kelas bisa lebih optimal. Bisa mengisi kekosongan jam pelajaran jika ada guru yang berhalangan hadir.
“Saya berharap fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar,” ujarnya. (yos)














