Ketua Komisi IX DPR RI Tinjau Vaksinasi Massal di Manado

Manado, DetikManado.com – Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene didampingi Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Maxi Rondonuwu meninjau proses vaksinasi massal Covid-19 yang dilaksanakan di Kampus C Poltekkes Kemenkes Manado, Kamis (29/04/2021).

“Kami dari Komisi IX tentunya sangat mendukung program pemerintah, salah satunya keberadaan saya disini terkait dengan percepatan vaksinasi di negeri yang kita cintai ini terlebih khusus Sulut daerah pemilihan saya dan juga tempat kelahiran dari Dirjen P2P Maxi Rondonuwu,” ujar Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene.

Tentunya semakin cepat akan semakin baik kegiatan kemasyarakatan ini yang membutuhkan dorongan dari semua masyarakat dan juga media baik cetak maupun elektronik untuk bisa membantu memberitakan semua hal-hal yang positif dan melawan berita hoaks.

“Karena kami masih mendapati banyak masyarakat yang tidak mau vaksin karena berita hoaks tersebut oleh karena itu dibutuhkan peran kita semua,” tegasnya.

Runtuwene juga berterima kasih akan peran dari Kemenkes RI dan Poltekkes Manado serta RS Kandou yang sudah mengirimkan tenaga kesehatan dalam kegiatan ini dengan target yang divaksin sekitar 700 orang.

“Untuk sementara yang sudah menerima vaksin yang saya lihat sepeti Tenaga Kesehatan sudah sekitar 90 persen kemudian pejabat publik sekitar 80 persen dan untuk Lansia baru sekitar 41 persen,” bebernya.

Dia juga mengajak lembaga lainnya untuk mensuport Kemenkes dan Dinas Kesehatan,  untuk bersama-sama mempercepat vaksinasi di Sulut.

“Kami dari Komisi IX bersama Kemenkes RI juga mengawasi jalannya vaksinasi ini seperti apa efeknya nya bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin ini,” tuturnya.

Runtuwene juga sudah meninjau dari proses pertama hingga akhir yang dimana semua berjalan lancar, serta para penerima vaksin diberikan kesempatan 30 menit untuk merasakan efeknya tetapi tidak ada gejala apapun.

“Saya juga berharap seluruh pihak tetap semangat membantu proses ini dan sangat disayangkan jika vaksin yang masuk di Sulut tidak terpakai karena sudah kadaluwarsa dan jadi mubazir buat kita,” jelasnya.

Menurutnya, vaksin ini tidak mudah didatangkan dari beberapa negara dan jika sudah di tempat kita kemudian proses vaksinasi terlambat karena sesuatu dan lain hal tentunya sangat disayangkan karena seperti vaksin Astrazeneca sendiri masa berlakunya singkat sekali.

“Jadi kita berharap vaksin yang sudah masuk ke Sulut cepat diberikan kepada masyarakat karena semua itu ada nilainya dan semua negara membutuhkan vaksin jadi ketika sudah diterima harus segera didistribusikan,” tandas Runtuwene.(ml)


Pos terkait