Carita Yusrin Otoluwa, Peracik Kopi Jokowi di Jarod Manado

Yusrin Otoluwa. (foto : Mikhael/DetikManado.com)

MANADO, DetikManado.com – Kedatangan Presiden RI, Joko Widowo, di Jalan Roda (Jarod), Manado, menyisakan cerita tersendiri bagi Yusrin Otoluwa, barista atau peracik kopi yang diminum oleh Jokowi.

Saat ditemui reporter DetikManado.com, Rabu (03/04/2019) siang, di tempat kerjanya, Nani Sumot, sapaan akrab Yusrin Otoluwa, mengaku senang karna berkesempatan membuat kopi untuk Presiden.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan pengalaman yang spesial bagi saya, selama 16 tahun bekerja sebagai barista, baru kali saya meracik kopi untuk orang nomor satu di Indonesia,” tutur Nani.

Menurutnya, sehari sebelum kedatangan Jokowi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, sudah datang mencicipi kopi buatannya.

“Menurut Gubernur, nanti Presiden Jokowi akan datang minum kopi disini,” jelas Nani.

Joko Widodo sempatkan mampir Ngopi di Jarod. (foto : Ist)

Mendengar kabar tersebut, suami Nurmila Kaluku ini, belum langsung percaya kalau Presiden akan datang mencicipi kopi di warung tempai Ia bekerja.

“Saya belum percaya kalau betul Presiden akan datang, tapi keesokan harinya, Minggu 31 Maret 2019, sekitar jam 14.00 wita, datang 4 orang berbadan tegap, dan menyampaikan kalau Pak Jokowi akan kesini nanti malam,” jelas Nani.

Kemudian sekitar pukul 17.30 wita, datang lagi orang berbadan tegap, bersama dengan tim kesehatan, menyampaikan kepastian kedatangan Jokowi di Jarod.

“Jam 6 sore saya sudah menyiapkan air panas dan bubuk kopi asli Kotamobagu serta susu yang akan diracik untuk Presiden,” tutur Nani.

Selain itu, teman satu tempat kerjanya, Ari pomalingo, menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk menyajikan kopi.

Menurut Nani, tim yang datang tersebut, dua kali memeriksa bahan yang sudah disediakan, serta peralatan yang akan digunakan.

“Jujur saat itu ada perasahaan khawatir, jangan sampai setelah minum kopi buatan saya, terjadi sesuatu terhadap Presiden,” jelas ayah dari Maghfirah Otoluwa dan Furqhan Otoluwa.

Saat Jokowi tiba di Warung Warna Warni, termpat Ia bekerja, sekitar pukul 22.00 wita, yang pertama dilakukan oleh Nani, mencari informasi tentang selera Presiden terhadap kopi.

“Saya bertanya kepada pengawal Presiden, apakah Jokowi suka minum kopi, namun oleh pengawal disampaikan kalau bapak tak suka kopi,” tuturnya.

Mendengar informasi ini, Nani pun langsung berfikir untuk menyiapkan racikan khusus bagi Presiden, dimana racikan tersebut dibuat agak soft.

“Kopi yang saya buat untuk Jokowi, racikannya agak soft, saya kurangi kadar kopi supaya tidak terlalu pahit, begitu pula untuk manisnya dikurangi, supaya rasanya tidak berat,” jelasnya.

Nani juga menyampaikan, kalau kopi yang disajikan kepada Presiden merukan kopi khas Jarod, namun agak berbeda dengan racikan yang disajikan kepada pelanggan sehari-hari.

“Pada dasarnya yang diberikan kepada Presiden adalah menu kopi khas Jarod, tapi hanya berbeda pada racikan, karena Pak Jokowi bukan penikmat kopi seperti pelanggan lain,” jelas Nani.

Pada saat itu, Nani menyiapkan empat cangkir kopi susu, dan empat cangkir kopi hitam untuk Presiden dan rombongan.

“Selain membuat sendiri kopi untuk Presiden, saya juga yang menyajikan langsung kepada beliau,” tuturnya.

Saat menyajikan kopi, saya sempat bertanya “apakah bapak mau kopi hitam atau kopi susu?,” tanya Nani kepada Jokowi, dan Presiden pun langsung menjawab “kopi susu”.

Malam itu, kata Nani, ada 4 orang minum kopi susu, yakni Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan ketua Tim Kampanye Jokowi-Amin Erick Tohir, sedangkan 4 orang lainnya memilih kopi hitam.

Sayangnya malam itu, Nani tidak memiliki kesempatan berfoto dengan Jokowi, karena dirinya sibuk meracik kopi untuk pengunjung lainnya.

Tapi bagi pria yang tinggal di Perum Puri Manado Permai Bengkol ini, walaupun tidak sempat foto dengan Jokowi, ia tetap bangga karena bisa membuat kopi dan berbicara langsung dengan presiden.

“Semua orang mungkin bisa berfoto dengan Presiden Jokowi, tapi tidak semua orang berkesempatan membuat kopi dan berbicara langsung dengannya,” jelas Nani dengan nada gembira.

Pada bagian akhir perbincangan dengan reporter kami, pria yang bekerja di warung warna warni sejak tahun 2009 silam tesrsebut, berharap kalau nantinya bisa diundang ke istana untuk membuat kopi khas Jarod di sana.

(Hardi/Mikahel/dm)

Komentar Facebook

Pos terkait