Manado, DetikManado.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Manado sukses menggelar Kelas Cek Fakta untuk mahasiswa dan guru. Kegiatan yang digelar secara virtual pada, Selasa (6/12/2022), dihadiri 70 peserta.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho dan Presidum Pemeriksa Fakta Mafindo Eko Juniarto.
Tampil sebagai trainer dalam Kelas Cek Fakta kali ini adalah Pemeriksa Fakta Senior Mafindo Bentang Febrylian. Bentang didampingi fasilitator pendamping yakni Taufani (Mafindo Manado), Yoseph E Ikanubun (Mafindo Manado), Ayik Teteki (Mafindo Malang) dan Rahma AN (Factchecker Jr).
Bentang dalam pemaparannya menjelaskan terkait gangguan informasi yang terdiri dari misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Misinformasi adalah informasi yang salah, namun orang yang membagikanya percaya itu benar.
“Informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah. Ini disengaja,” papar Bentang,
Selanjutnya dia menjelaskan tentang malinformasi yaitu, informasi yang memiliki unsur kebenaran, baik dalam penggalan atau keseluruhan fakta objektif.
“Namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi pihak lain,” ujarnya.
Bentang kemudian mengarahkan peserta pada pengenalan dan cara menggunakan beragam tools untuk mengidentifikasi hoaks baik link berita, gambar maupun video.
“Untuk link berita bisa dibandingkan dengan website milik Mafindo yakni Turnbackhoax.id atau Cekfakta.com yang merupakan kolaborasi dengan AJI dan AMSI,” ujarnya.
Selanjutnya untuk mengidentifikasi foto bisa menggunakan reverse image search, google lens, atau yandex.
“Sedangkan untuk verifikasi video bisa menggunakan keyword, foto/frame video secara manual, serta foto/frame video secara otomatis menggunakan InVID,” papar dia.
Setelah pemaparan materi, para peserta dibagi dalam 5 kelompok dan diberi tugas mengidentifikasi link berita, foto dan video. Selanjutnya mereka memaparkan hasil identifikasi tersebut.
Koordinator Mafindo Manado Taufani mengungkapkan, tujuan dari kelas Cek Fakta itu adalah menciptakan masyarakat yang tangguh dan memiliki pengetahuan serta keterampilan melakukan pengecekan fakta.
“Itu dimaksudkan agar bisa menjadi duta perlawanan terhadap hoaks,” ujarnya.
Untuk Kelas Cek Fakta merupakan kolaborasi antara Mafindo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosisasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung oleh Google News Initiative (GNI).
“Dengan mengadakan edukasi Kelas Cek Fakta melalui cara latihan cek fakta secara praktik, diharapkan kita dapat menjadi bagian dari gerakan ini,” ujarnya. (Yoseph Ikanubun)