Memasuki Musim Dividen, Indo Premier Sekuritas Rekomendasi 10 Saham

Ilustrasi saham. (Foto: pixabay.com)

Jakarta, DetikManado.com – Indo Premier Sekuritas menyatakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi menguat setelah beberapa pekan terakhir terkoreksi.

Pekan lalu IHSG terkoreksi sebesar -1,3% dengan penurunan terdalam sektor teknologi sebesar -6,2 % disusul sektor barang baku sebesar -4,3% dan konsumer non-primer -4,1%. Sektor penopang terkuat yang menahan laju IHSG sehingga tak terkoreksi makin dalam pada pekan lalu yakni sektor kesehatan sebesar 1,2%.

Bacaan Lainnya

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino menjelaskan, IHSG pada pekan lalu melemah karena 3 sentimen negatif yang cukup mengejutkan yakni kekhawatiran penyebaran risiko kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, pernyataan Saudi National Bank yang tidak akan lagi memberikan bantuan keuangan ke Credit Suisse serta turunnya harga komoditas.

“Pasar pekan lalu tersandera kekhawatiran penyebaran krisis likuiditas Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Selain itu, market juga tersandera informasi Credit Suisse, yang mengumumkan adanya kelemahan material atau kontrol internal dalam proses pelaporan keuangan untuk tahun 2022 dan 2021,” ujar Mino melalui keterangannya di Jakarta pada Senin (20/3/2023).

Ia menjelaskan pada akhir 2022 Credit Suisse melaporkan adanya penarikan simpanan dalam jumlah besar sehingga posisi aliran bersih asetnya secara substansial melebihi posisinya di kuartal ketiga tahun 2022.

“Pasar makin terguncang setelah Saudi National Bank menyatakan tidak bisa memberikan lagi bantuan keuangan, karena jika dilakukan kepemilikannya akan melebihi 10% dan melanggar aturan,” kata Mino.

Sementara itu terkait sentimen negatif harga komoditas, ia menegaskan gejolak di sistem keuangan Amerika menimbulkan kekhwatiran akan tertekannya pertumbuhan ekonomi sehingga akan menurunkan permintaan akan komoditas.

“Kekhawatiran tersebut membuat sebagian besar harga komoditas mengalami koreksi cukup tajam seperti minyak mentah dan batu bara,” sebut Mino.

Di luar sentimen negatif tersebut, pasar pekan lalu sebenarnya tertahan laju koreksinya karena sejumlah sentimen positif, seperti komitmen dari tiga otoritas keuangan Amerika untuk menjamin semua simpanan di Silicon Valley Bank.

“Paska kegagalan Silicon Valley Bank, tiga otoritas yaitu Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan Federal (FDIC) dan Bank Sentral Amerika menyatakan bahwa semua simpanan di SVB akan dijamin walaupun tidak memenuhi syarat penjaminan FDIC. Bank Sentral Amerika juga meluncurkan program pinjaman baru untuk pihak-pihak yang terdampak,” urai Mino.

Apalagi lanjut Mino, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyampaikan bahwa kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature tidak akan berdampak langsung pada perbankan di Indonesia. Perbankan di Indonesia tidak memiliki hubungan bisnis dan investasi pada SVB.

Dengan bertumpu pada sejumlah sentimen positif pekan lalu dan sentimen pada minggu ini, Mino Optimis market minggu ini akan menguat.

Adapun sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan market minggu ini yang akan berlangsung selama 3 hari perdagangan yaitu hari Senin, Selasa dan Jumat yang berasal dari sentimen domestik dan eksternal.

“Sentimen domestik yang dimaksud yakni musim pembagian dividen. Pembagian dividen oleh sejumlah emiten akan menjadi sentimen positif. Sementara itu sentimen eksternalnya yakni Fed Fund Rate dan harga komoditas yang berpotensi rebound,” lugas Mino. (Richard Fangohoi)

Pihak Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy untuk trading #caribebasmu hingga 24 Maret 2023 mendatang untuk 10 saham berikut ini:
1. BBRI (Support: 4,810, Resistance: 5,000)
2. BBNI (Support: 8,800, Resistance: 9,325)
3. BRIS (Support: 1,555, Resistance: 1,715), 4. TLKM (Support: 3,980, Resistance: 4,125, 5. PTBA (Support: 3,790, Resistance: 4,000), 6. ITMG (Support: 37,750, Resistance: 40,500)
7. KLBF (Support: 2,080, Resistance: 2,360)
8. AKRA (Support: 1,345, Resistance: 1,450)
9. MAPI (Support: 1,480, Resistance: 1,710)
10. UNVR (Support: 4,050, Resistance: 4,250)

Komentar Facebook

Pos terkait