Manado, DetikManado.com – Ratusan dokter residen Fakultas Kedokteran (Faked) Unsrat kembali melakukan aksi demo yang meminta pengurangan biaya Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlangsung di halaman kantor pusat Unsrat Manado, Jumat (24/07/2020) siang.
Dekan Fakultas Kedokteran Billy Kepel mengatakan pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan tak terkecuali di sulut.
“Termasuk pembiayaan di pendidikan tinggi,” ujar Kepel.
Untuk pengurangan biaya, skema cicilan, skema penghapusan itu hanya berlaku kepada mahasiswa strata 1 dan itu sudah dilaksanakan.
“Untuk skema yang lain itu harus dari kementerian,” jelasnya.
Terkait dengan tuntutan dokter residen mengenai kebijakan rektorat soal UKT, Kepel menuturkan, akan ada surat penundaan dari rektor batas waktu pembayaran dari 26 Juli ke 5 Agustus tahun 2020.
“Yang kedua skema pembayaran cicilan,” tuturnya.
Menurutnya, jika residen menginginkan cicilan maka akan diberi kesempatan membayar maksimal 50 % sampai dengan 5 Agustus.
“Untuk 50% sisanya sampai tanggal 5 Oktober tahun 2020 dan itu yang dapat kami sampaikan,” terang Kepel.
Sementara itu, Koordinator Forum Komunikasi Residen Fakultas Kedokteran Unsrat Jacob Pajan membeberkan hingga saat ini, pihaknya belum menerima regulasi baik tenggat waktu maupun keringanan pembayaran.
“Kami akan menunggu sampai tanggal 26 Juli ini, jika tidak ada regulasi yang pasti otomatis ada ratusan dokter residen tidak akan lagi melayani masyarakat,” tegasnya.
Dirinya juga menyesalkan penyampaian pihak rektorat, yang dinilainya berbelit-belit seperti saat ditanya terkait transparansi, Pajan mengatakan pihak rektorat tidak berani mengatakannya.
“Intinya kami belum ada jalan keluar atau solusi atas hal ini,” pungkas Pajan. (ml)