Piala Dunia: 100 Momen Luar Biasa, Gol Kemenangan Fabio Grosso untuk Italia (3)

Gol Fabio Grosso ke gawang Jerman membangkitkan Italia untuk meraih kemenangan 2-0, sekaligus melangkah ke final Piala Dunia 2006. (Foto: Tangkapan Layar FIFA TV)

Manado, DetikManado.com – Italia harus menelan pil pahit gagal ikut Piala Dunia dalam dua edisi terakhir.  Namun juara dunia 4 kali ini punya kenangan manis di Jerman, saat gol Fabio Grosso tercipta.

Tuan rumah Jerman diunggulkan sebagai juara Piala Dunia 2016, dengan materi pemain yang lengkap. namun mereka harus berhadapan dengan Italia di babak semifinal.

Laga Jerman vs Italia dimainkan di Signal-Iduna-Park, Dortmund pada Selasa 04 Juli 2006. Fabio Grosso tampil sebagai pahlawan melalui golnya yang membangkitkan semangat Italia untuk mengalahkan Jerman. Satu gol lagi sari Alessandro del Piero melengkapi kemenangan 2-0.

“Saya tidak percaya,” ujar Fabio Grosso setelah memecah kebuntuan di menit ke- 119 menit.

Bek sayap pekerja ini tidak dimaksudkan untuk menjadi pahlawan Piala Dunia FIFA. Dia telah memainkan sebagian besar karirnya di Liga Italia yang lebih rendah, dan telah dibawa ke pentas Piala Dunia 2006 dengan perannya sebagai cadangan.

Tetapi ketika Gianluca Zambrotta mengalami cedera paha dalam latihan, Fabio Grosso diberi kesempatan – dan merebutnya kesempatan itu.

Pada saat semifinal yang menentukan itu terjadi, Fabio Grosso masuk dalam susunan pemain Azzurri, memberikan kontribusi yang mengesankan.

Dia juga menciptakan peluang hingga Italia mendapatkan penalti menit terakhir yang menentukan melawan Australia di babak 16 besar.

Namun, dengan pemain-pemain seperti Francesco Totti, Luca Toni dan Andrea Pirlo, sedikit yang memperkirakan bahwa Fabio Grosso yang akan memberi tip pada duel empat besar yang menguntungkan Italia.

Seperti itu, tentu saja, memgambil umpan tanpa pandang Andrea Pirlo yang luar biasa, pria Palermo menghasilkan penyelesaian pertama yang akan dibanggakan oleh penyerang elit mana pun.

“Saya membidik tanpa melihat ke gawang, membayangkan di mana sudutnya berada. Untungnya saya menempatkannya dengan benar, di tempat yang tepat,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman resmi FIFA.

Larut dalam sukacita dan memastikan tempatnya dalam cerita rakyat Azzurri, Fabio Grosso kemudian menemukan bahwa Piala Dunia sebenarnya belum mencapai puncaknya.

Momen puncak tiba di final itu sendiri, ketika ia mencetak gol kemenangan melalui adu penalti melawan Prancis di Berlin.

Penalti terakhir Fabio Grosso terjadi lima tahun sebelumnya di Serie C2 – kasta keempat Italia – dan dia kemudian mengatakan terkejut karena terpilih untuk mengambilnya. Dia melangkah lebih jauh dengan bertanya kepada Marcello Lippi, “Mengapa saya?”

Pelatih, tanpa ragu-ragu, menjawab: “Karena Anda adalah pria untuk menit terakhir”.

Dalam laga final itu, Prancis unggul lebih dulu melalui keselusi penalti oleh Zinadine Zidane pada menit ke- 7. Italia kemudian menyamakan kedudukan lewat gol Marco Materazzi di menit ke-19.

Saat adu tendangan penalti karena skor berakhir imbang di 120 menit, empat penendang Itali yakni Andrea Pirlo, Marco Materazzi, Daniele de Rossi dan Alesandro del Piero berhasil mencetak gol.

Sedangkan tiga pemain Prancis Sylvian Wiltord, Eric Abidal dan Willy Sagnol juga berhasil mencetak gol, kecuali David Trezeguet yang gagal.

Dalam kedudukan 4-3, Fabio Grosso maju dan mengeksekusi penalti terakhir sekaligus membawa Italia unggul 5-3 dan meraih gelar Piala Dunia 2006. (Yoseph Ikanubun)


Pos terkait