Sempat Bersitegang, Puluhan Demonstran Berusaha Masuk di Mapolda Sulut, Ada Apa?

Manado, DetikManado.com – Puluhan demonstran yang menamakan dirinya Che Guevara melakukan unjuk rasa di halaman Mapolda Sulut dan sempat bersitegang dengan aparat keamanan karena berusaha masuk ke dalam.

Hal ini dilaksanakan dalam rangka Lomba Orasi Unjuk Rasa 2021memperebutkan Piala Kapolri dirangkaikan dengan peringatan hari HAM Se- Dunia tanggal 10 Desember 2021 mendatang.

Dalam orasinya, demonstran mendesak kepolisian untuk mengusut sejumlah kasus-kasus yang belum terungkap serta penegakan HAM yang harus terus dilakukan.

Lomba orasi unjuk rasa ini dibuka oleh Wakapolda Sulut Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir, ditandai dengan penyerahan megaphone kepada salah satu perwakilan peserta, dan dihadiri oleh Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast dan para pejabat utama Polda.

“Lomba ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan ekspresinya sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku,” ujar Isir.

Lomba ini menunjukan komitmen Polri untuk menghargai aspirasi dari masyarakat, karena penyampaian pendapat dijamin di dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

“Polri selalu menghargai dan menghormati hak asasi manusia dalam bentuk mengawal demokrasi dengan melindungi warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum,” jelas Isir.

Dalam lomba ini, peserta bebas menyampaikan orasi berisi kritikan dan masukan yang membangun sebagai aspirasi seseorang warga negara namun tetap santun dan tertib.

“Ada beberapa hal yang menjadi aspek penilaian, diantaranya peserta lomba dalam menyampaikan orasi tidak keluar dari poin-poin yang akan diprotes,” terangnya.

Peserta juga diminta harus menunjukan kekompakan dan para orator harus mampu menyampaikan orasi dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami serta memberikan improvisasi, dan yang paling penting materi orasi tidak mengandung unsur yang menyinggung sara dan hate speech.

“Lomba kali ini diikuti oleh 4 tim dari berbagai kalangan masyarakat di Sulawesi utara yang beradu orasi dihadapan para juri. Juara 1 yang terpilih di tingkat polda nantinya akan dikirim video orasinya ke Jakarta untuk selanjutnya diseleksi di tingkat pusat,” bebernya.

Pada kesempatan itu juga, Wakapolda menitipkan pesan kepada seluruh peserta agar tetap mematuhi protokol kesehatan 5M di tengah pandemic Covid-19.

“Berikan contoh yang baik dan jangan abai protokol kesehatan,” pungkasnya.(ml)

Komentar Facebook