Manado, DetikManado.com – Prestasi membanggakan diukir Sara Eugenia Pangkey, siswi SMA Kristen Kotamobagu. Sara yang kini duduk di Kelas XII Binsus, menjadi Duta Indonesia di ajang Pertukaran Pelajar dan akan berangkat ke Amerika Serikat.
“Sarah Eugenia Pangkey, siswa berpretasi dari SMA Kristen Kotamobagu, Duta Sulawesi Utara bahkan Duta Indonesia dalam ajang Pertukaran Pelajar Indonesia ke Amerika Serikat,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, Dr Femmy Suluh MSi melalui Kabid Pembinaan SMA, Dinas Dikda Sulut, Dr Sri Ratna Pasiak MPd, Jumat (28/7/2023).
Sri Ratna Pasiak mengatakan, apa yang diraih oleh siswi SMA Kristen Kotamobagu itu merupakan kebanggaan bagi Sulut karena bisa berprestasi di tingkat nasional dan menjadi utusan Indonesia ke Amerika Serikat.
“Ini jadi kebanggaan bagi dunia pendidikan di Sulut, ada siswa yang mewakili Indonesia di ajang Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat,” ujar Sri Ratna Pasiak.
Kepala SMA Kristen Kotamobagu Delma Margie Ellen Lontoh STh MPdK saat dikonfirmasi DetikManado.com mengungkapkan, Sara Eugenia Pangkey akan berangkat ke Jakarta pada Senin 31 Juli 2023. Nanti di Jakarta, akan ditentukan kapan Sara berangkat ke Amerika Serikat.
“Yang berangkat tahap pertama pada 6 Agustus 2023, dan tahap kedua di pertengahan Agustus 2023, serta tahap ketiga di awal September 2023. Sara akan berada di Amerika Serikat selama 10 bulan,” ungkap Delma Margie Ellen Lontoh, Sabtu (29/7/2023).
Dia mengungkapkan, selama di Amerika Serikat, kehidupan Sara dibiayai 100 persen oleh Pemerintah Amerika Serikat. Untuk tempat tinggal, Sara akan tinggal di rumah orang tua asuh selama berada di Negeri Paman Sam tersebut.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antar Budaya atau AFS Indonesia, yang mempelajari tentang budaya antar negara melalui pertukaran pelajar,” ujar Delma Margie Ellen Lontoh.
Tahapan Seleksi
Delma Margie Ellen Lontoh memaparkan, tahapan seleksi hingga bisa lolos ke Negara adidaya itu dimulai pada bulan Agustus 2022 saat Sara kelas 11. Pendaftaran dibuka, dan Sara langsung mendaftar.
“Sara termasuk dalam Chapter Makassar, karena di Pulau Sulawesi cuma ada 1 Chapter saja, yaitu Chapter Makassar,” ujarnya.
Seleksi tahap Chapter dimulai dengan pendaftaran awal secara online. Seleksi berkas berupa raport, prestasi, piagam /sertifikat, esai dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Selanjutnya seleksi tahap kedua yakni wawancara mengenai kepribadian, wawancara dilakukan menggunakan Bahasa Inggris .
“Untuk tahap ketiga yaitu dinamika kelompok. Peserta yang lolos dari tahap wawancara, kemudian dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan diberikan studi kasus yang harus diselesaikan bersama,” tutur dia.
Berikutnya adalah seleksi nasional. Dari Chapter Makassar ada 17 siswa-siswi yang lolos seleksi dinamika kelompok, kemudian berangkat ke Jakarta untuk seleksi nasional.
Seleksi nasional dilaksanakan pada bulan Desember 2022. Seleksi di tingkat nasional bersifat rahasia, dan tidak bisa diberitahukan kepada siapapun baik itu keluarga atau kerabat lainnya.
“Seleksi ini hanya di antara panitia dan peserta saja,” ujar Delma Margie Ellen Lontoh.
Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya pada bulan Januari 2023, Sara terpilih sebagai salah satu calon penerima beasiswa ke Amerika Serikat untuk tahun ajaran 2023/2024.
Terima Kasih untuk Pemprov Sulut dan Yayasan Pendidikan GMIBM
Atas keberhasilan ini, Delma Margie Ellen Lontoh menyampaikan terima kasih untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Sekprov Sulut Steve Kepel ST MSi, Asisten 1, 2, dan 3 Setdaprov Sulut. Juga kepada Kepala Dinas Dikda Sulut Dr Femmy Suluh MSi dan Kabid Pembinaan SMA, Dinas Dikda Sulut Dr Sri Ratna Pasiak MPd serta seluruh jajaran Dinas Dikda Provinsi Sulut.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen GMIBM yang dipimpin Ketua Umum Pdt Marlein Pelealu MTh atas dukungannya kepada kami, khususnya pada Sara Eugenia Pangkey yang telah berhasil meraih prestasi ini,” ujarnya.
Diketahui, SMA Kristen Kotamobagu Terakreditasi “A” Unggul dengan nilai 94. Merupakan salah satu sekolah terbaik di wilayah Bolmong Raya, dan menjadi salah satu tujuan anak-anak dari beberapa wilayah, termasuk dari Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara untuk mengenyam pendidikan. (Yoseph Ikanubun)
