Kotamobagu, DetikManado.com – Sejak Agustus 2023 hingga menjelang hari H pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sudah ada tiga pelanggaran Pemilu yang ditangani oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kotamobagu.
Tiga pelanggaran Pemilu dimaksud, terdiri dari tindak pidana Pemilu berupa pemalsuan ijazah oleh salah satu oknum calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kotamobagu. Perkara ini diproses hingga ke pengadilan, sudah divonis serta telah berkekuatan hukum tetap.
Kemudian dua pelanggaran Pemilu lainnya yaitu netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari dua pelanggaran menyangkut netralitas ASN ini, satu di antaranya sudah diproses dan telah ditangani hingga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Satu pelanggaran (netralitas ASN) lagi dinyatakan gugur alias tidak bisa ditindaklanjuti, karena tidak memenuhi unsur sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-undangan.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kotamobagu, Yulianus Ferdinand Pelealu SIP MSi dalam Sosialisasi Pemilu Partisipatif kepada Organisasi Masyarakat di Kota Kotamobagu, pada Selasa (6/2/2024) di Hotel Sutanraja Kotamobagu.
“Kami (baca Bawaslu, red), dan tentu kita semua berharap, tidak akan ada lagi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi hingga menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2024. Kami juga terus berupaya secara maksimal untuk melakukan pencegahan, agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran Pemilu,” tambahnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Kordiv Hukum Pengawasan dan Humas Bawaslu Kotamobagu, Arie Setiawan Mokodompit ST, ketika membuka sosialisasi tersebut. Ia bahkan mengajak seluruh komponen masyarakat, tidak terkecuali kalangan organisasi masyarakat (ormas) hingga media massa, ikut berperan aktif melakukan pengawasan pada Pemilu 2024.
“Kami menyadari bahwa dari sisi sumber daya, Bawaslu Kotamobagu sangat minim. Untuk pengawas di tingkat TPS saja hanya ada satu orang. Itu sebabnya, kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk boleh ambil bagian dalam mengawasi jalannya pesta demokrasi ini,” pinta Arie.
Sosialisasi itu sendiri menghadirkan dua narasumber, masing-masing Putri Damayanti Potabuga SIP MSi selaku Direktur Climate Institute Indonesia yang mengupas materi tentang Strategi Pengorganisasian Komunitas Partisipatif, dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolmong Fahmi Gobel SKom yang membahas tentang topik “Pengawasan Pemilu 2024”.(Nicolaus Paath)