Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di Jajaran Kodam XIII/Merdeka

Hadir dalam acara Isra Mikraj ini, seluruh prajurit/PNS Kodam XIII/Merdeka yang beragama Islam dan Ibu Wakil Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka Ny Ati Yustinus beserta pengurus. (Foto: Penerangan Kodim XIII/Merdeka)

Manado, DetikManado.com – Ratusan Prajurit, PNS dan Persit Kodam XIII/Merdeka khususnya yang beragama Islam dengan penuh antusias mengikuti peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 H/2024 M, bertempat di Masjid Nurul Birri Makodam XIII/Merdeka, Jalan 14 Februari, Teling Atas, Kota Manado, Sulut, Rabu (7/2/2024).

Adapun tema peringatan Isra Mikraj tahun ini yakni “Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mikraj dan Pengamalan Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi”.

Bacaan Lainnya

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko SIP MM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto SE MSi menyampaikan bahwa, momentum peringatan Isra Mikraj harus menjadi pemacu semangat para prajurit dan PNS Kodam XIII/Merdeka untuk berbuat yang terbaik.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Al Ustadz Rizal Kasim sebagai pemberi tausiah di peringatan Isra Mikraj tahun ini,” ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut, seluruh prajurit/PNS Kodam XIII/Merdeka yang beragama Islam dan Ibu Wakil Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka Ny Ati Yustinus beserta pengurus.

Islam mengajarkan umatnya untuk mengimani atau mempercayai para Rasul Allah SWT. Sebagai konsekuensinya umat Islam wajib mempercayai kisah Rasulullah SAW, yakni bagaimana Rasul diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian Sidratul Muntaha (Langit ketujuh) hanya dalam waktu satu malam.

Selama perjalanan tersebut, Nabi diperlihatkan balasan setiap perbuatan umat manusia selama di dunia, untuk kemudian menerima perintah kewajiban mendirikan salat bagi umat beliau. Peristiwa ini mengandung makna bahwa hakikat diciptakannya manusia oleh Allah SWT adalah untuk beribadah kepada-Nya.

Kewajiban mendirikan salat 5 waktu yang diterima secara langsung oleh Nabi Muhammad tanpa perantaraan Malaikat Jibril sebagaimana lazimnya, adalah bukti keutamaan ibadah salat. (yos)

 

Komentar Facebook

Pos terkait