Cerita Kapolsek Pineleng Iptu Shirley Mangelep

Kapolsek Pineleng Iptu Shirley Mangelep.

Manado, DetikManado.com – Menjalankan tugas sebagai seorang anggota Polri tentu banyak suka dan duka. Termasuk yang dialami Polisi Wanita (Polwan) yang satu ini. Apalagi jabatannya sebagai Kapolsek Pineleng, menjadi tantangan tersendiri.  

Dia adalah Iptu Shirley Mangelep, wanita cantik kelahiran Kota Gorontalo 11 Agustus 1981.

Bacaan Lainnya

Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Pineleng, Shirley bertugas di Subdit Regident Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Utara.

Shirley mengawali karier di Pendidikan Sekolah Polisi Wanita Tahun 2000. Kemudian ditempatkan di Kesatuan Direktorat Samapta dan pindah tugas ke Gorontalo sampai mengikuti Pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira Sukabumi Tahun 2014.

Kepada DetikManado.com, Shirley mengungkapkan suka dukanya menjadi anggota Polri. Lebih banyak dukanya dari pada suka. “Apalagi seorang Polwan. Karena di satu sisi organisasi tidak membedakan Polwan dan Polki (polisi laki-laki). Apapun tugas Polki menjadi tugas Polwan juga,” ujar Kapolsek, Senin (07/10/2019) sore.

Shirley mengawali karier di Pendidikan Sekolah Polisi Wanita Tahun 2000.

Dia juga mengatakan, Polwan dituntut adil dalam organisasi. Sehingga setiap tugas yang ada, selalu harus bisa dinikmati. “Karena ini sudah karunia yang diberikan. Dan ini sudah menjadi sumpah, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” tegasnya.

Menyangkut jabatan sebagai Kapolsek Pineleng, Shirley mengatakan, ini merupakan tantangan tugas yang luar biasa.  Selama ini jabatan Kapolsek dijabat oleh Polki, tetapi sekarang ini seorang Polwan diberikan kepercayaan tersebut. “Saya merasa bersyukur karena mendapatkan kepercayaan dari Tuhan lewat pimpinan saya, dan saya harus menjalankan amanah ini dengan melaksanakan tugas dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab,” ujarnya.

Wilayah hukum Polsek Pineleng yang cukup besar karena membawahi dua kecamatan yakni Pineleng dan Mandolang, Shirley menagatakan, punya tantangan tersendiri.  Apalagi untuk situasi keamanan di wilayah hukum Pineleng  termasuk daerah yang rawan konflik. “Namun hal ini merupakan wadah saya belajar dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri,” tegasnya.

Lanjutnya, walaupun susah tetapi tetap bersyukur bahwa dia tidak sendiri. “Saya masih memiliki anggota dan atasan, sehingga kalau mengalami kendala selalu dikomunikasikan dengan anggota lainnya. Baik bawahan, atasan, maupun perwira lainnya,” beber Kapolsek.

Dia juga mengatakan, di Polsek Pineleng banyak ilmu dan pelajaran yang didapatkan dari masyarakat maupun anggota Polri. Baik itu masalah sosial, budaya kehidupan masyarakat, dan sebagainya. “Dan ini sebagai bekal untuk menjalani hidup sebagai anggota Polri,” tandasnya. (tr-02)

Komentar Facebook

Pos terkait