Amsterdam, DetikManado.com – Ajax Amsterdam akan menjamu Liverpool dalam lanjutan Liga Champions musim ini di Amsterdam ArenA, Kamis (27/10/2022) dini hari.
Bos Ajax Amsterdam, Alfred Schreuder, menegaskan ia dan anak-anak asuhnya tak berani meremehkan Liverpool meski sang lawan sedang limbung pada musim 2022/2023 ini.
The Reds, julukan Liverpool bak sedang menaiki roller-coaster pada musim ini. Tim asuhan Jurgen Klopp itu tak bisa meraih hasil-hasil positif secara konsisten.
The Reds sempat menang saat lawan Rangers dan Ajax. Mereka juga memetik kemenangan besar saat berjumpa Manchester City.
Akan tetapi Liverpool kemudian terpeleset saat berjumpa Nottingham Forest. Mereka dibekuk dengan skor 1-0.
Laga kontra Ajax ini penting karena menentukan kelolosan kedua tim ke babak 16 besar Liga Champions. Jelang laga tersebut, bos Ajax Alfred Schreuder ditanya apakah timnya pede bisa mengalahkan Liverpool.
Apalagi Liverpool baru saja tumbang lawan Nottingham Forest. Namun Schreuder menegaskan ia sama sekali tak berani meremehkan tim asuhan Jurgen Klopp tersebut.
“Tidak, saya rasa tidak. Mereka masih tim papan atas, kami melihat itu setelah reaksi mereka,” ujarnya.
Alfred Schreuder mengatakan Liverpool memang kalah dari Nottingham Forest. Akan tetapi ia menegaskan bahwa Liverpool sejatinya tak tampil buruk.
Mereka mampu menciptakan beberapa peluang mencetak gol. Oleh karena itulah Ajax Amsterdam sama sekali tak berani meremehkan Liverpool.
“Ya, mereka kalah melawan Nottingham Forest, tetapi mereka juga bisa menang dengan empat atau lima gol,” sambung Schreuder.
“Jelas kami menyaksikan pertandingan mereka dengan Nottingham Forest tetapi mereka menang melawan City seminggu sebelumnya, yang bukan merupakan klub terkecil. Pertandingan melawan Nottingham ini, mereka bisa menang 6-1 tetapi tidak memiliki keberuntungan di pihak mereka,” cetusnya.
Akan tetapi Alfred Schreuder mengatakan Ajax Amsterdam akan tetap berusaha meraih kemenangan melawan Liverpool. Ia menyebut salah satu kunci mengalahkan Mohamed Salah dkk adalah bermain secara agresif.
“Pada akhirnya ini semua tentang poin, ini Liga Champions, [tiket] terjual habis jadi inilah yang kami inginkan, kami tahu untuk menunjukkan ancaman dengan agresi. Kami harus menjaga punggung kami tetap lurus dan berlari ke ruang kosong. Itulah agresivitas kami,” serunya. (Yoseph Ikanubun)