Cara Sederhana Mengatasi Gangguan Kesulitan Tidur

Ilustrasi gangguan kesulitan tidur. (Foto: pyxabay.com)

 

Manado, DetikManado.com – Waktu tidur yang berkualitas tentunya membantu pemulihan jaringan dalam tubuh dan juga menjaga kesehatan. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat gangguan-gangguan tertentu yang dialami sehingga membuat kesulitan saat tidur.

Oleh karena itu dibutuhkan cara-cara untuk mengatasinya baik itu langkah sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah maupun melalui bantuan medis.

Saat tidur Anda baik-baik saja atau seperti biasanya sesuai dengan kebiasaan yang anda atur sedemikian rupa maka bukanlah menjadi sebuah persoalan.

Ini pasti akan berbeda ketika Anda mengalami kesulitan untuk tidur dari biasanya dilakukan sehari-hari atau agak lain dengan normalnya orang saat tidur.

Biasanya tujuh hingga sembilan jam dalam semalam, tiba-tiba berubah menjadi tiga jam saja bahkan nanti tertidur menjelang pagi atau siang hari.

Anda tentunya bertanya: ada apa dengan tidurku? Apakah tidurku bermasalah?

Guna menjawab pertanyaan tersebut tentunya pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengetahui penyebab kesulitan tidur yang Anda alami.

 

Gangguan umum kesulitan tidur

Terdapat beragam faktor yang turut mempengaruhi orang mengalami gangguan tidur entah itu secara fisik maupun psikis.

Akan tetapi secara umum terdapat beberapa gangguan umum yang mengakibatkan kesulitan tidur, seperti dikutip dari laman verywellhealth (13/12/2021), yakni:

 

Insomnia

Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya.

 

Sleep apnea dan mendengkur

Sleep apnea adalah kondisi umum yang mengganggu pernapasan saat tidur, sering menyebabkan pernapasan jeda diikuti dengan terengah-engah atau tersedak dan berlangsung setidaknya 10 detik.

 

Parasomnia

Parasomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan perilaku tidur abnormal atau peristiwa fisiologis yang terjadi selama tahap tidur tertentu, bisa berupa gerakan, emosi, persepsi hingga mimpi yang tidak wajar. Meski begitu, pengidap parasomnia tetap dalam keadaan tertidur sepanjang kejadian berlangsung.

 

Sleep paralysis (kelumpuhan tidur)

Dikenal di tengah masyarakat dengan sebutan ketindihan merupakan kondisi di mana seseorang berada dalam keadaan sadar namun tidak dapat menggerakkan tubuhnya yang biasanya terjadi saat tidur.

 

Restless Legs Syndrome (RLS) juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom

Ini merupakan gangguan gerakan neurologis yang ditandai dengan perasaan tidak enak untuk menggerakan kaki saat hendak tidur atau beristirahat namun menghilang ketika beraktivitas seperti berjalan.

 

Periodic Limb Movements of Sleep (PLMS)

Gerakan anggota tubuh secara berkala saat tidur dengan gejala berupa gerakan kaki yang terjadi berulang pada kaki saat sedang tidur. Tidak hanya pada kaki, terkadang bisa juga dialami pada tangan.

 

Ganguan ritme sirkadian

Gangguan ritme sirkadian, yaitu sebuah kondisi yang diakibatkan oleh terjadinya ketidaksesuaian antara jam biologis internal tubuh dengan isyarat waktu ekternal termasuk siklus gelap dan terang alami, seperti siang dan malam.

 

Narkolepsi

Ini merupakan sebuah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari sebagai dampak dari gangguan sistem saraf sehingga penderitanya dapat tertidur tiba-tiba tanpa mengenal tempat atau waktu.

Biasanya penderita narkolepsi memiliki kadar hipokretin atau oreksin (zat di dalam otak yang mengendalikan waktu tidur) sangat rendah.

Setelah mengetahui jenis-jenis gangguan tidur secara umum, maka Anda dapat melakukan langkah-langkah pencegahan maupun perawatan agar tidur lebih nyaman dan berkualitas.

Ilustrasi gangguan kesulitan tidur. (Foto: pyxabay.com)

Langkah mengatasi gangguan tidur yang dapat Anda lakukan di rumah. Anda dapat mempraktekan beberapa cara sederhana ini agar nyaman saat tidur.

  • Upayakan agar menjaga kebersihan di tempat anda biasanya tidur
  • Kurangi gaya hidup, seperti kerja shift, sering bepergian atau jadwal keseharian yang tidak teratur
  • Hindari pula makanan atau minuman yang banyak mengandung kafein dan alcohol
  • Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
  • Menjaga berat bedan agar tetap stabil dan sebisa mungkin menghindari terjadinya obesitas, misalnya dengan berolahraga.
  • Mengurangi stres maupun depresi akibat tumpukan pekerjaan maupun persoalan lainnya
  • Gunakanlah obat-obatan yang sesuai dengan anjuran dokter serta hindari pemakaian obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah tidur menjadi lebih parah
  • Buatlah dan patuhi jadwal tidur-bangun secara teratur yang tentunya sesuai dengan usia serta waktu yang dibutuhkan untuk tidur
  • Bila membutuhkan terapi atau konseling maka jangan ragu-ragu untuk menjumpai dokter atau tenaga medis lainnya yang dapat membantu tidur anda lebih baik.
  • Janganlah malu untuk bertanya atau mencari tahu mengenai penyebab kesulitan tidur yang anda alami baik itu kepada orang-orang terdekat, ahli medis maupun membaca berbagai sumber terpercaya.
  • Jika membutuhkan perawatan intensif maka sebaiknya sesegera mungkin berkunjunglah ke pusat layanan kesehatan, seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit terdekat.

 

Kualitas tidur turut mempengaruhi aktivitas selanjutnya berjalan dengan lancar atau tidak. Waktu tidur yang cukup tentunya membuat jaringan dalam tubuh dipulihkan kembali setelah melakukan berbagai kegiatan sepanjang hari dan siap untuk kembali bekerja lagi.

Bila kebutuhan tidur tidak tercukupi maka selain akan mengganggu kesehatan Anda, seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh juga turut menghambat lancarnya proses berjalan kegiatan yang hendak dilakukan selanjutnya. Misalnya konsentrasi menurun, bersikap agresif atau mudah marah bahkan fatalnya bisa menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri akibat kantuk berlebihan.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengatur waktu tidur anda sebaik mungkin dan bila adanya gangguan dalam tidur, maka sebaiknya sesegera mungkin mengunjungi dokter atau ahli medis lainnya guna menjalani perawatan baik berupa konseling maupun terapi hingga operasi jika sangat diperlukan. (Cristian Laritembun)

 


Pos terkait