Kasus Tawuran Siswa, Kinerja Dinas Pendidikan Daerah Sulut Perlu Dievaluasi

Manado, DetikManado.com – Kasus tawuran antara siswa SMA dan SMK di Sulut, terutama di Kota Manado berulang kali terjadi. Kinerja Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut menuai sorotan.

“Kasus tawuran ini sudah sering kali terjadi, contohnya yang antara siswa SMAN 7 Manado dan SMKN 2 Manado,” ujar sumber kepada DetikManado.com.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, kasus yang terbaru, terjadi pada Rabu (26/2/2025), aksi tawuran di depan Rental Sadap Play Station, Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulut.

“Seharusnya ada tindakan penanganan oleh Dinas Pendidikan Daerah. Kalau kasus tawuran ini sering terjadi, saya minta kinerja Dinas Pendidikan Daerah Sulut ini perlu dievaluasi,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Dr Femmy Suluh MSi belum menjawab konfirmasi yang coba dilakukan oleh DetikManado.com melalui aplikasi WhatsApp pada, Kamis (27/2/2025).

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Dr Sri Ratna Pasiak MPd saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan setiap satuan pendidikan untuk selalu memperkuat pendidikan karakter siswa, serta memperhatikan setiap aktifitas yang terjadi di sekolah.

“Serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif bagi anak,” ungkap Sri Ratna Pasiak pada, Kamis (27/2/2025) malam.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 44 siswa dari 23 sekolah di Manado diamankan Polsek Tikala setelah terlibat aksi tawuran di depan Rental Sadap Play Station, Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulut, pada Rabu (26/02/2025) pukul 13.00 Wita.

Tawuran ini diduga dipicu oleh aktivitas grup WhatsApp bernama “Anak Rohjas” dan “Aliansi Otodidak”, yang kerap memprovokasi siswa untuk mengadakan perkelahian antar sekolah.

Tim Patroli Rayon, bersama Tim Resmob Polsek Tikala , bergerak cepat membubarkan kericuhan dan mengamankan para pelaku tawuran yang terdiri dari siswa SD, SMP, hingga SMA.

Kapolsek Tikala AKP Djemi Worang mengungkapkan bahwa aksi ini berpotensi mengancam keselamatan pelajar dan ketertiban umum.

“Kami langsung bertindak untuk menghentikan tawuran dan mengamankan para siswa yang terlibat. Setelah pembinaan, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing pada pukul 16.22 Wita,” ujar AKP Djemi Worang.

Dalam proses pembinaan, para siswa diberi pemahaman tentang dampak negatif tawuran, serta diingatkan untuk lebih bijak menggunakan media sosial agar tidak mudah terprovokasi ajakan kekerasan.

Polsek Tikala juga mengimbau para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih aktif mengawasi aktivitas siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di dunia maya.

“Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara aparat, sekolah, dan keluarga untuk mencegah aksi kekerasan remaja dan membangun lingkungan belajar yang aman dan kondusif,” ujarya. (yos)


Pos terkait