Kolaborasi Membangun Sektor Pendidikan, Komunitas Belajar Antar Sekolah Terbentuk di Bitung

Kepala SMAS Kristen Tumou Tou Girian Bitung Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong MPd mengatakan, Komunitas Belajar ini merupakan sebagai wahana silaturahmi para anggotanya. (Foto: Yoseph Ikanubun/DetikManado.com)

Bitung, DetikManado.com – Sebuah kolaborasi menarik antar SMA di Kota Bitung untuk membangun sektor pendidikan diwujudnyatakan dengan membentuk Komunitas Belajar Antar Sekolah.

Kepala SMAS Kristen Tumou Tou Girian Bitung Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong MPd mengatakan, Komunitas Belajar Antar Sekolah ini merupakan sebagai wahana silaturahmi para anggotanya.

Bacaan Lainnya

“Dengan adanya silaturahmi yang baik, maka diharapkan kolaborasi seluruh guru atau pendidik, tenaga kependidikan, serta pihak lain yang menjadi anggotanya bisa terwujud dengan baik untuk bersama membangun sektor pendidikan,” papar dia.

Bawotong yang merupakan penggagas dan pendiri Komunitas Belajar Antar Sekolah di Bitung ini berharap agar komunitas ini bisa menghasilkan jalan keluar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sulut khususnya di Kota Bitung.

Komunitas Belajar Antar Sekolah menjadi salah satu workstream yang strategis yang mendukung implementasi kurikulum merdeka. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya,” ujar Bawotong, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, Komunitas Belajar Antar Sekolah adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak baik pada hasil belajar peserta didik.

Komunitas Belajar ini merupakan sebagai wahana silaturahmi para anggotanya.

Bawotong menjelaskan, selain memfasilitasi belajar bersama, Komunitas Belajar Antar Sekolah juga memfasilitasi kolaborasi untuk pengembangan perangkat ajar. Komunitas Belajar Antar Sekolah juga akan menumbuhkan kepercayaan diri bagi anggota untuk berpartisipasi aktif di dalam komunitas.

“Anggota pun dapat menerapkan hasil belajar yang diperoleh dari komunitas pada pekerjaan sehari-hari,” katanya.

Dia mengatakan, setiap anggota dapat saling berbagi pengalaman menjalankan praktik baik dalam belajar dan mengajar. Setelah itu, semua anggota berdiskusi untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan.

Saat ini ada sudah ada 7 SMA yang bergabung yaitu SMA Kristen Bitung, SMA Muhamadiyah Bitung, SMA Elsadai Bitung, SMA Advend Bitung, SMA Kristen Aertembaga Bitung, SMAN 4 Bitung dan inisiator SMAS Kristen Tumoo Tou Girian.

“Komunitas ini dibentuk juga untuk mengatasi kesulitan belajar di kelas,” tuturnya.

Dia mengatakan, saat ini sudah diadakan pertemuan ketiga, saat pertemuan pertama lalu dilaksanakan pada awal Januari lalu di SMAS Kristen Tumou Tou Girian.

“Pertemuan kedua di SMAN 4 Bitung, dan pertemuan ketiga dilaksanakan secara daring pada Rabu 13 Maret 2024,” ungkap Bawotong.

Pihaknya juga sudah menyurat di Kantor Dinas Dikda Sulut agar Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Dr Femmy Suluh bisa membuka kegiatan berikutnya, dan juga Kepala Balai Guru Penggerak Ariyanto Batara MAP. (Yoseph Ikanubun)

Komentar Facebook

Pos terkait