Pineleng, DetikManado.com – Ribuan legioner dari berbagai paroki dan stasi se-Keuskupan Manado mengikuti apel akbar Legio Christi (LC) yang digelar di Taman Doa Bukit Berbunga, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulut, pada Minggu (14/9/2025).
Kegiatan diawali dengan perarakan Salib Suci dari Paroki Santo Petrus Warembungan menuju lokasi acara. Perarakan yang diikuti ribuan anggota LC tersebut berlangsung secara tertib hingga tiba di Taman Doa Bukit Berbunga.
Koordinator Umum Legio Christi Keuskupan Manado, Letkol (Purn) Ventje Mamarodia menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan ungkapan syukur dalam rangka Pesta Salib Suci sekaligus 157 tahun kembalinya Gereja Katolik ke Keuskupan Manado.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini saya menghaturkan limpah terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan-rekan legioner yang hadir pada kesempatan ini, khususnya yang sudah hadir dari jauh,” ujar Ventje.
Ia juga mengingatkan bahwa apel akbar ini mengusung tema “Dengan Tanda Ini, Kita Menang,” diharapkan menjadi semangat bersama untuk terus berkarya.

“Semoga ini jadi inspirasi untuk kita semua dalam rangka memberikan, mengabdikan, dan membaktikan diri yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan,” ujarnya
Setelah apel akbar, para legioner mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Manado Mgr Benediktus Estephanus Rolly Untu MSC. Dalam homilinya, Uskup mengingatkan umat untuk semakin menyadari kehadiran salib dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita melihat salib yang sudah hidup dalam diri kita, dalam keluarga kita, dan dalam umat,” kata Mgr Rolly Untu.
Moderator Legio Christi Keuskupan Manado, Pastor Rhein Saneba Pr menyebut apel akbar ini sebagai momentum bersejarah bagi para legioner.
Menurutnya, kekuatan Legio Christi tidak bersumber dari kelebihan ataupun kekayaan, melainkan dari kesadaran untuk memberi dan berkorban demi pemajuan persekutuan.
“Tetapi dari kesadarannya untuk memberi dalam rangka pemajuan harkat dan martabat persekutuan kita yang harus selalu berkorban seperti Tuhan Yesus yang selalu berkorban dan berkorban di salib sehingga kita disebut pasukan Kristus atau Legio Christi,” ujar Pastor Rhein.
Pada kesempatan tersebut, Koordinator Umum didampingi oleh Wakil Koordinator Fanny Mawey, Sekretaris Umum Venny Kompo, Bendahara Budiarto Prawiro, serta pengurus Legio Christi Keuskupan Manado, bersama dengan sejumlah koordinator dari tingkat paroki hingga stasi.
Berdasarkan data dari pelaksana kegiatan, ada sebanyak 1.146 anggota LC hadir dalam apel akbar itu. (yos)














