Manado, DetikManado.com – Prestasi membanggakan kembali diukir SMKN 6 Manado, kali ini melalui salah satu gurunya yakni Vonny Meithy Tamboto. Guru bidang studi Bahasa Jepang itu lolos seleksi Program Pelatihan Intensif di Jepang pada bulan Oktober 2024 mendatang.
“Ini merupakan bagian dari Program Nihongo Partners yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation. Guru kami ini berhasil lolos seleksi untuk berangkat ke Jepang,” ungkap Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd kepada DetikManado.com pada, Senin (12/8/2024).
Altje Salele mengungkapkan, SMKN 6 Manado merupakan salah satu dari 2 SMK di Sulut yang menerima Program Nihongo Parthners Angkatan 21 tahun 2024. Dalam program itu, ada salah satu kegiatan berupa pelatihan intensif fi Jepang selama 14 hari.
“Nah, seleksi keberangkatan ke Jepang ini dilakukan untuk 3 angkatan sekaligus yakni angkatan 19, 20, dan 21. Ada sekitar 300 peserta yang adalah guru Bahasa Jepang dari sekolah penerima Nihongo Parthners di Indonesia yang mengikuti seleksi ini,” papar dia.
Melihat ada kesempatan itu, Altje Salele kemudian memotivasi Vonny Meithy Tamboto untuk mengikuti seleksi, dan bersaing dengan ratusan guru lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
“Awalnya Sensei Vonny Meithy Tamboto pesimis untuk ikut seleksi, karena harus bersaing dengan ratusan guru. Saingannya guru-guru yang lebih muda,” tuturnya.
Setelah melalui proses seleksi yang ditutup pada, 3 Juli 2024 silam, akhirnya pihak The Japan Foundation Japanese Language Institute (JFJLI) mengumumkan hasilnya pada 7 Agustus 2024.
Hasilnya, Vonny Meithy Tamboto terpilih sebagai salah satu peserta untuk mengikuti Program Pelatihan Intensif di Jepang.
“Hari Sabtu kemarin kami dapat pemberitahuan, ada total 50 orang yang lolos seleksi se Indonesia, diberangkatan dalam dua gelombang masing-masing sebanyak 25 guru,” tuturnya.
Puluhan guru ini akan berada selama 2 pekan di Jepang. Untuk gelombang pertama akan berada di Jepang pada 8-22 Oktober 2024, dan gelombang kedua pada 29 Oktober – 12 November 2024. Vonny Meithy Tamboto akan berangkat pada gelombang pertama.
“Sensei Vonny Meithy Tamboto akan dilatih terkait pembelajaran dan melihat industri di Jepang,” ujar Altje Salele.
Saat diwawancarai, Vonny Meithy Tamboto mengaku senang diberi kesempatan oleh Tuhan melalui SMKN 6 Manado untuk mengikuti seleksi dan lolos pelatihan di Jepang. Apalagi ada motivasi dari Kepala SMKN 6 Manado dan dukungan rekan-rekan guru.
“Ada motivasi dan dukungan dari Kepala SMKN 6 Manado sehingga saya bisa ikut seleksi dan lolos dalam program ini,” tutur Vonny Meithy Tamboto.
Diketahui, Provinsi Sulut merupakan bagian dari wilayah penempatan Language Education Assistant Program Nihongo Partners Gelombang 21 yang telah disetujui oleh Kemendikbudristek.
Berdasarkan data, dari Kota Manado hanya ada 2 sekolah yang menerima program itu yakni SMKN 6 Manado dan SMA Eben Haezer Manado. Untuk SMA lainnya berasal dari Kabupaten Minahasa Utara, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa.
Untuk jenjang SMK di Sulut, hanya ada 2 sekolah penerima program itu yakni SMKN 6 Manado dan SMKN 1 Sonder.
Jumlah total SMA dan SMK di Sulut penerima Japanese Language Education Assistant Program Nihongo Partners sebanyak 12 sekolah.
Selain guru SMKN 6 Manado yang lolos mengikuti program Pelatihan Intensif di Jepang, sekolah lainnya dari Sulut yang gurunya lolos seleksi tersebut adalah dari SMAN 1 Airmadidi. (Yoseph Ikanubun)