Ini Pidato Pengukuhan Guru Besar Unika De La Salle Manado, Prof Dr Jozef Richard Raco MSc

Prof Dr Jozef Richard Raco MSc.

Manado, DetikManado.com – Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado menggelar pengukuhan guru besar pertama di kampus itu yakni Prof Dr Jozef Richard Raco MSc pada, pada, Kamis (23/1/2025), di aula Nyiur Melambai Kota Manado, Sulut.
Usai dikukuhkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI Munawir S Razak SIP MA, dan Rektor Unika De La Salle Manado Prof Dr Yohanis Ohoitimur MSC, Prof Jozef Richard Raco menyampaikan pidato pengukuhan guru besar dengan judul Pemaknaan Manajemen Strategi dengan Spiritualitas.
“Manajemen strategi adalah bidang studi yang berkembang sangat cepat, selalu dibahas dalam ilmu manajemen, bisnis, organisasi dan ilmu-ilmu sosial lain,” papar Prof Recky, sapaan akrab Jozef Richard Raco dalam orasi ilmuahnya.
Manajemen strategi menggabungkan tiga unsur penting yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Kedudukan para pimpinan puncak atau top manajer adalah sangat penting karena menentukan proses perencanaan, perumusan strategi, pelaksanaan dan juga evaluasi atas program yang telah dilaksanakan.
“Manajemen strategi bertujuan menjamin terpenuhinya harapan pemegang saham dan tercapainya sasaran yang sudah ditetapkan oleh manajemen,” papar Prof Raco.
Dia memaparkan, manajemen strategi terus bertumbuh baikd ari segi teori, tools, dan metodologi. Aliran itu antara lain, aliran klasik yang sering dikenal dengan analisa SWOT (strength, weaknesses, opportunities and threats. Selanjutnya ada aliran lingkungan, aliran persaingan, dan aliran kontemporer.
“Bagaimana hubungan antara manajemen strategi dan spiritualitas? Spiritualitas, dalam penelitian empiris mendapat arti meaning making, purpose, vocation,” papar Prof Raco.
Manajemen strategi harus membantu koorporasi, organisasi dan institusi memberikan dan membangkitkan makna bagi lingkungan dan para pelaku di dalamnya. Manajemen strategi meningkatkan nilai positif institusi, koorporasi, dan organisasi bagi dunia sekitarnya. Hal ini bukan kewajiban, tetapi lebih sebagai panggilan.
“Penekanan pada pentingnya spiritualitas dalam organisasi, koorporasi dan institusi menunjukan terjadinya suatu transisi dari paradigma modern ke paradigma spiritual,” tuturnya.
Paradigma spiritual mengutamakan prinsip spiritual serta pemaknaan, sedangkan paradigma modern menekankan pada nilai-nilai logis mekanistik dan penilaian ilmiah. Paradigm spiritualitas memperhatikan pemenuhan kehidupan batiniah karyawan dan memperkaya pemaknaan dalam setiap karya di lingkungan kerjanya.
“Nilai-nilai spiritualitas karyawan yang diterapkan dalam dunia kerjanya antara lain integritas, kejujuran, akuntabilitas, kualitas kerja, kerja sama, pelayanan, loyalitas, adil. Manajemen strategi harus mulai memperhatikan hal-hal ini,” papar dia.
Dia mengatakan, spiritualitas membantu koorporasi, organisasi, dan institusi meningkatkan keuntungan, mengurangi absensi karyawan, meningkatkan moral kerja, mengurangi stress. Faktor penting lain dari spiritualitas adalah kontrol diri.
“Spiritualitas membantu koorporasi, organiasi, dan institusi untuk tidak mencari dan memenuhi keinginan diri tanpa batas. Selalu harus ada nilai yang dikedepankan,” tutur Prof Raco.
Menurutnya, spiritualitas memberikan jiwa dan roh kepada manajemen strategi. Jiwa dan roh memungkinkan strategi manajemen dijalankan secara manusiawi dan suistainabel.
Spiritualitas dalam manajemen strategi belum banyak dikaji secara ilmiah. Spiritualitas, untuk sebagian ilmuwan, dianggap wilayah personal. Banyak peneliti masih melihat spiritualitas sebagai ranah pribadi, personal dan individual. Spiritualitas dikurung dan dibatasi ruang lingkupnya di lingkaran teologi, dan dikunci sebagai ranah privasi.
“Spiritualitas dalam manajemen strategi sangat menarik untuk terus dibahas, dan membuka peluang bagi ilmuwan untuk mendalaminya,” tuturnya mengakhiri orasi ilmiah. (yos)


Pos terkait