RTL SMKN 6 Manado, Usai Mengikuti Benchmarking di SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi

Wakil Kepala SMKN 6 Manado Inggrit Tombeng SPd MSi (kiri), bersama Frieda Masye Liando saat mengikuti benchmarking di SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi.

Manado, DetikManado.com – Sebagai lanjutan dari program bantuan Sekolah Berbasis Industri 4.0, SMKN 6 Manado berkesempatan mengikuti benchmarking di SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi pada, pertengahan Juli 2024 silam. Bagaimana Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pelaksanaan benchmarking tersebut?

“Jadi kegiatan bantuan Sekolah Berbasis Industri 4.0 ini di dalamnya ada pembelajaran, selain peralatan dan bangunan fisik. Untuk pembelajaran ini, ada jawdwal benchmarking di SMK Mitra Indsutri MM2100 Bekasi,” ungkap Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd, pada Rabu (31/7/2024).

Bacaan Lainnya

Altje Salele memaparkan, benchmarking itu lebih dahulu di dalam jadwal untuk bantuan pembelajaran. Saat pelaksanaan benchmarking di Bekasi itu, dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Inggrit Tombeng SPd MSi dan Frieda Masye Liando.Selain itu, Ketua OSIS SMKN 6 Manado Injilio Liando bergabung dengan 31 siswa juga ikut benchmarking itu.

“Sebagai kepala sekolah, saya tetap memantau keikutsertaan tim SMKN 6 Manado dalam benchmarking itu. Ibu Inggrit juga memberikan laporan terkait beberapa hal yang menjadi contoh di sana,” tutur Altje Salele.

Dia mengatakan, setelah selesai mengikuti benchmarking itu, SMKN 6 Manado membuat RTL, minimal akan meniru apa yang dilakukan di SMK Mitra Indsutri MM2100 Bekasi. Meskipun belum 100 persen, mengingat sarana dan prasarana masih sementara dibangun.

“Walau sarana prasarana masih sementara dibangun, kami akan tetap berupaya melakukan gebrakan Pembelajaran Teaching Factory atau Tefa Berbasis Industri 4.0,” ujarnya.

Wakil Kepala SMKN 6 Manado Inggrit Tombeng SPd MSi (kiri), bersama Frieda Masye Liando saat mengikuti benchmarking di SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi.

Merealisasikan Pembelajaran Teaching Factory atau Tefa Berbasis Industri 4.0 ini, kepala sekolah bersama tim memberikan pelatihan-pelatihan kepada para guru melalui jadwal yang sudah tersusun.

Sedikitnya ada 17 jadwal pelatihan, yang terbagi 9 secara lokal dan sisanya dari Kemendikbudristek datang langsung memberi arahan untuk SMKN 6 Manado.

“Jadi untuk hasil dari benchmarking, kami sementara menjalankan RTL pembelajaran terutama model Pembelajaran Teaching Factory Berbasis Industri 4.0,” papar Altje Salele.

Diketahui, Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melaksanakan program pengembangan SMK Berbasis Industri 4.0. Dalam surat yang ditandatangani Plt Direktur SMK Dr Wardani Sugiyanto MPd, terdapat 7 sekolah dari Sulut dari total 31 SMK di Indonesia yang menerima bantuan itu.

Tujuh sekolah itu adalah SMKN 1 Tombariri, SMKN 1 Ratahan, SMKN 1 Wori, SMKN 6 Bitung, SMKS Muhamadiyah Kotamobagu, SMKN 2 Manado, dan SMKN 6 Manado. (Yoseph Ikanubun)


Pos terkait