Tanggapan Warga Bahrain Atas Kunjungan Paus Fransiskus

Perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Kerajaan Bahrain. (Foto: Vatikan Media)

Bahrain, DetikManado.com – Seorang warga negara Bahrain yang menghadiri beberapa acara Paus Fransiskus selama Perjalanan Apostoliknya.

Warga itu merefleksikan pentingnya kunjungan Paus untuk dialog antaragama dan mengingat pendidikan Katolik yang diterima banyak orang Bahrain.

Di antara lebih dari 110 kebangsaan berbeda yang diwakili oleh ribuan umat beriman yang ambil bagian dalam Perjalanan Apostolik ke-39 Paus ke Bahrain, tentu saja, adalah warga Bahrain.

Khaled Ali, seorang warga Bahrain beragama Islam, berbicara kepada Devin Watkins saat kunjungan Paus hampir berakhir.

Dia menggambarkan kunjungan itu sebagai kunjungan yang bersejarah, dan mencatat bahwa kehadiran Bapa Suci di negara itu telah lama ditunggu-tunggu.

Dia ingat bahwa banyak orang Bahrain dari generasinya menghadiri Sekolah Hati Kudus, yang dikunjungi Paus pada hari Jumat, dan diajar oleh para biarawati Katolik.

“Bagi kami, kunjungan ini hanyalah perpanjangan dari apa yang kami mulai bertahun-tahun yang lalu, dan menunjukan bahwa Bahrain adalah tempat di mana umat Katolik, tetapi juga orang-orang dari semua agama lain, telah disambut,” ujarnya sebagaimana dilansir dari vaticannews.va.

Ali melanjutkan untuk berbicara tentang dialog antar agama, dan dia menjunjung tinggi pesan yang dibawa oleh Bapa Suci dalam hal ini. Dia menggambarkan dialog antaragama antaragama sebagai suatu keharusanterutama di zaman kini.

“Alasan mengapa dialog antar agama begitu penting adalah karena hal itu menyatukan para pemimpin agama yang diikuti orang dan pesan yang mereka yakini,” katanya.

Di masa lalu, ada tokoh agama yang tidak mengusung konsep dialog. Tetapi ini tidak terjadi sekarang, bahwa dengan berkumpulnya Paus Fransiskus dan Imam Besar, mulai dari penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia.

“Hingga saat ini, kami menemukan bahwa setiap orang tertarik pada dialog antaragama. dan bahwa setiap orang berusaha untuk mengkhotbahkannya,” ujarnya.

Ia berharap kunjungan itu akan meruntuhkan banyak perbatasan dan batas-batas yang dibangkitkan selama bertahun-tahun.

“Karena kemanusiaan kita yang menyatukan kita dan tidak menggunakan agama untuk memisahkan kita,” ujarnya. (Yoseph Ikanubun)


Pos terkait