Manado, DetikManado.com – Seekor bayi anoa dengan berat badan 6,1 kg dan panjang 52 cm lahir melalui proses caesar di Anoa Breeding Centre (ABC) Manado, Sulut, pada Senin 16 Januari 2023, pukul 20.52 Wita.
Ini adalah bayi anoa keempat yang lahir selamat di ABC, yang dikelola oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.
“Bayi anoa ini diberi nama Raden oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nama Raden dari kultur Jawa berarti laki-laki. Anoa ini lahir dari anoa jantan bernama Rambo, dan induk anoa betina bernama Denok,” ungkap Kepala BPSILHK Manado Heru Setiawan kepada sejumlah wartawan, Kamis (2/2/2023).
Saat ditanyakan, mengapa tidak diberi nama khas daerah Sulawesi mengingat anoa hanya ada di Pulau Sulawesi, dia mengatakan, Raden sebenarnya gabungan dari nama induknya Rambo dan Denok. Penamaan ini diberikan untuk mempermudah mengingat nama induknya.
“Tapi kedepan kami akan coba menggabungkan nama induk dengan sebutan lokal Sulawesi,” ujarnya.
Heru Setiawan mengungkapkan, kelahiran bayi anoa ini merupakan kelahiran keempat di ABC BPSILHK Manado, setelah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar pada 5 Februari 2015 silam.
Bayi anoa pertama lahir pada 7 Februari 2017 dan diberi nama Maesa oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bayi anoa kedua lahir pada 8 November 2017 dan diberi nama Anara oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jan Darmadi yang didampingi oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
“Bayi anoa ketiga lahir pada 25 Juli 2018 diberi nama Deandra oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Darmin Nasution. Saat ini ABC memiliki 9 ekor anoa dengan komposisi 4 jantan dan 5 betina,” ungkap Heru Setiawan.
Sementara itu, drh Afifah Hasna mengungkapkan, proses kelahiran berlangsung melalui operasi caesar dengan kondisi induk dan bayi anoa dari pengamatan tim dokter hewan ABC sejauh ini dalam keadaan sehat.