By: Savio Marciano Kuntag
Pendahuluan
Manusia terus berevolusi dari generasi ke generasi, hingga membawa kita pada peradaban maju saat ini. Bayangkan jika nenek moyang kita dari 300.000 tahun lalu melihat dunia modern—mereka pasti akan menganggapnya sebagai keajaiban. Namun, keajaiban ini tidak akan ada tanpa kemampuan mereka. Mari kita telusuri bagaimana perkembangan manusia dari waktu ke waktu telah membawa kita pada kemajuan ini.
Sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika, spesies Homo sapiens mulai muncul. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan membuat mereka terus bertahan. Nenek moyang kita berhasil menjinakkan api, yang memungkinkan mereka menemukan berbagai jenis makanan bergizi. Makanan bergizi ini mendorong perkembangan otak Homo sapiens, yang semakin membuka jalan bagi kemampuan berimajinasi. Di sisi lain, keterampilan berbahasa juga semakin maju. Kombinasi imajinasi dan kemampuan berbahasa ini mendorong berbagai perkembangan penting dalam peradaban manusia.
Isi
Kemampuan berimajinasi dan berbahasa telah menjadi pilar penting dalam sejarah perkembangan manusia. Hingga saat ini, kedua kemampuan ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dari generasi ke generasi, imajinasi dan bahasa terus berkembang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terlihat adanya penurunan kualitas dalam kedua aspek tersebut. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin peradaban yang selama ini maju akan stagnan atau bahkan mengalami kemunduran.
Bahasa
Apa yang kita bicarakan tidak akan bermakna tanpa bahasa. Pengetahuan yang ada saat ini bertahan dan berkembang berkat bahasa. Peran penting bahasa menjaga peradaban kita tetap berjalan—tidak mundur, tetapi juga tidak selalu maju. Bahasa berada di posisi netral, menjadi tonggak utama dalam sejarah perkembangan manusia. Oleh karena itu, jika kemampuan berbahasa menurun, peradaban kita bisa menemui jalan buntu.
Dilansir dari https://www.ef.co.id/epi/, kemampuan berbahasa mengalami penurunan signifikan dalam periode 2014-2023. Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya kemampuan berbahasa adalah perkembangan teknologi, khususnya penggunaan media sosial. Dalam artikel ilmiah berjudul “The Impact of Social Media on the Evolution of Language and Communication Trends,” diuraikan bagaimana media sosial mengubah cara individu berbahasa, yang mengarah pada perubahan negatif. Fenomena ini sangat meresahkan nenek moyang kita, yang selalu berusaha mengembangkan dan mempertahankan kekayaan bahasa. Perubahan ini menunjukkan perlunya perhatian serius agar kita tidak kehilangan identitas linguistik yang telah dibangun selama ini.
Secara data, perkembangan teknologi terbukti menurunkan kemampuan berbahasa; namun, di sisi lain, teknologi memberikan bantuan praktis yang tak dapat dipandang sebelah mata. Penting untuk diingat bahwa kita memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Dengan memanfaatkan kemampuan ini, kita dapat menjadi semakin mahir berbahasa dalam konteks teknologi. Internet memungkinkan kita untuk mengakses dan mempelajari kosakata serta tata bahasa dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlena dengan penggunaan bahasa yang sederhana. Sebaliknya, kita harus memanfaatkan teknologi untuk menggunakan bahasa yang lebih kompleks dan mapan. Jika kita menerapkan bahasa yang baik dan benar dalam teknologi, maka teknologi pun akan mengikuti, memberikan umpan balik yang sesuai dan mendukung pengembangan kemampuan berbahasa kita. Ini adalah kesempatan untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas komunikasi kita di era digital ini.
Imajinasi
Ide-ide baru telah menjadi landasan bagi setiap kemajuan zaman. Ketika seseorang memunculkan ide, terciptalah inovasi, seperti pisau, cangkul, dan alat bantu lainnya yang merevolusi cara kita bekerja. Inovasi ini tidak hanya sekadar alat, tetapi juga mencerminkan keinginan mendalam manusia untuk menyederhanakan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi. Imaginasi, dalam konteks ini, adalah kunci untuk memecahkan berbagai masalah, menghasilkan solusi kreatif yang tidak hanya membantu individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Tanpa imajinasi, banyak kemajuan yang kita nikmati saat ini mungkin tidak akan pernah terwujud.
Daya imajinasi manusia tidak pernah kehilangan relevansinya; sebaliknya, ia terus memandu perkembangan teknologi. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan efisien telah memunculkan inovasi seperti televisi dan alat elektronik lainnya. Setiap penemuan baru menunjukkan kemajuan peradaban, di mana imajinasi berperan penting dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan yang ada. Semakin bertambahnya usia bumi, semakin banyak sarana yang tersedia untuk menyelesaikan berbagai masalah. Namun, di tengah kemudahan ini, kita juga menghadapi tantangan baru: kenyamanan yang berlebihan dapat menurunkan kreativitas, membuat kita cenderung mengandalkan solusi instan tanpa memanfaatkan imajinasi secara maksimal.
Penting untuk menyadari bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi dapat membuat kita terjebak dalam zona nyaman, berisiko mengurangi daya imajinasi kita. Bayangkan nenek moyang kita, yang dengan penuh semangat menciptakan alat dan teknik untuk bertahan hidup. Mereka pasti akan merasa prihatin melihat generasi sekarang yang mungkin lebih malas dalam mengeksplorasi potensi imajinasinya. Kita harus mengingat bahwa imajinasi bukan hanya tentang menciptakan hal baru, tetapi juga tentang kemampuan untuk berpikir kritis dan menghadapi tantangan dengan cara yang inovatif.