Kotamobagu, DetikManado.com – Sedikitnya, delapan rumah di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat ludes terbakar, pada Jumat (11/10/2024) sekitar pukul 14.38 Wita. Peristiwa ini menelan korban jiwa, 1 orang meninggal dunia dan kerugian material ratusan juta rupiah.
Tak lama berselang, Penjabat (Pj) Wali Kota Abdullah Mokoginta SH MSi terlihat langsung turun lapangan. Ia didampingi beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
Menurut keluarga korban di lokasi kejadian, korban jiwa tersebut bernama Sanusi Mokodongan (92) yang merupakan pensiunan Polri. “Saat kebakaran bapak dalam kondisi sakit. Ketika api membesar, kami sempat berusaha menolong untuk menyelamatkan bapak, tapi kondisi api sudah membesar sehingga bapak sudah tidak tertolong,” ungkap seorang ibu berhijab, yang mengaku hidup dan dibesarkan oleh korban.
Dari keterangan keluarga korban, almarhum Sanusi Mokodongan saat masih anggota Polri, beliau berpangkat AKBP dan pernah menjabat Kabid Provost Polda Sulut, Kapolres Sangihe dan anggota DPRD Provinsi Sulut.
Upaya pemadaman pun dilakukan oleh petugas dari Dinas Satpol-PP dan Damkar Kotamobagu. Mereka dibantu aparat Polres Kotamobagu, unsur TNI dan warga sekitar bahu-membahu bekerja sama melakukan pemadaman, agar kobaran si jago merah tidak makin meluas.
Sementara itu, Pj Wali Kota Abdullah Mokoginta yang tiba di lokasi terbakarnya delapan rumah warga, langsung memerintahkan jajaran terkait di Pemkot Kotamobagu untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam penanganan musibah tersebut.
“Pemerintah Kota Kotamobagu segera menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang mengalami musibah kebakaran di Kelurahan Gogagoman. Termasuk merelokasi para korban selamat itu, ke tempat tinggal sementara,” ujar Abdullah Mokoginta.
Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selanjutnya mendata para korban selamat yang kehilangan tempat tinggal. Para korban kemudian direlokasi sementara ke kompleks Masjid Agung Baitul Makmur (MABM), sebelum kemudian dipindahkan ke Rusunawa Pobundayan.(Nicolaus Paath)