AMSI dan Komunitas MJB Sulut Bedah Buku ‘Jurnalis Melintasi Zaman’

Kaunang tampil pertama sebagai pamateri sekaligus mengulas buku karya jurnalis Liputan6.com tersebut.

Saat memasuki sesi tanya-jawab, Farid Mamonto membukanya dengan membeberkan hal kritis, dengan mengangkat bagaimana media kurang mengangkat isu-isu soal akar rumput soal penggusuran, dan perampasan hak.

“Saya pikir dalam hal sejarah, budaya, agama, lingkungan, agraria, dan sebagainya di Sulut itu sangat darurat, tetapi tidak mendapat tempat di media,” beber Kader PMII Metro Manado ini.

Bacaan Lainnya

Berbagai pertanyan yang layangkan para peserta, dan dijawab dengan begitu rinci. Diskusi tersebut berakhir dengan penyerahan buku oleh Ikanubun kepada Ketua MJB Sulut Jesika Tarima dan Mamonto selaku peserta aktif dalam diskusi.

Jesika mengatakan, pentingnya kesadaran untuk ikut mempelajari sejarah dan budaya di Sulut. Dengan bantuan jurnalis sering memuat di media massa mengenai hal ini perlu diapresiasi.

“Perlu dukungan dari kita semua agar keunikan ragam sejarah dan budaya di Sulut semakin terekspos,” ujar gadis yang berprofesi sebagai guru ini.

Sekretaris AMSI Sulut Supardi Bado menyampaikan terima kasih kepada MJB Sulut dan semua undangan yang telah hadir di kegiatan itu. Menurutnya, Sekretariat AMSI Sulut selalu terbuka untuk kegiatan-kegiatan literasi dan berbagai hal positif untuk pengembangan keilmuan dan ketrampilan.

“Meski masih dalam tahap pembangunan, namun berbagai kegiatan sudah dilaksanakan di Sekretariat AMSI Sulut. Kami bertekad menjadikan secretariat ini sebagai Rumah Literasi,” ujar Pemred Sulawesion.com ini.

Turut hadir dua Kader PMII Metro IAIN Manado, DPC GMNI Manado, DPC PMKRI Manado, Ketua Komda PMKRI Sulut Stefanus Goni, dan 11 Anggota MJB Sulut. (joe)

Komentar Facebook

Pos terkait