Antusias Siswa SMKN 6 Manado, Belajar Bahasa Jepang Bersama Pengajar dari Jepang

Serunya siswa SMKN 6 Manado belajar Bahasa Jepang bersama pengajar dari Jepang.

Manado, DetikManado.com – Ada banyak faktor mempengaruhi ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain materi dan metode pembelajaran, guru menjadi salah satu faktor kunci. Ini yang terjadi di SMKN 6 Manado.

Pelajaran Bahasa Jepang di SMKN 6 Manado diajarkan langsung oleh guru dari Jepang. Diketahui, ini merupakan bagian dari Japanese Language Education Assistant Program Nihongo Partners Gelombang 21 tahun ajaran 2024/2025 di Provinsi Sulut, sebuah program dari Japan Foundation.

Bacaan Lainnya

SMKN 6 Manado menjadi salah satu sekolah yang menerima program ini,” ujar Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd pada, Senin (2/9/2024).

Menindaklanjuti program itu, pihak Japan Foundation mengutus Sensei Shinji Shumiya untuk mengajar di SMKN 6 Manado mulai, Senin (2/9/2024). Dia didampingi guru Bahasa Jepang di SMKN 6 Manado Vonny Meithy Tamboto.

“Sebagai guru Bahasa Jepang di SMKN 6 Manado, saya sangat senang bisa belajar Bahasa Jepang dari orang Jepang yang saat ini sebagai native speacker Bahasa Jepang. Apalagi tu kata-kata yang biasa dipakai di dunia kerja,” papar Vonny Meithy Tamboto.


Serunya siswa SMKN 6 Manado belajar Bahasa Jepang bersama pengajar dari Jepang.

Tak hanya Vonny Meithy Tamboto yang tertarik, para siswa juga begitu antusias belajar Bahasa Jepang. Sensei Shinji Shumiya mengajarkan sikap badan Ojigi, budaya membungkukkan badan bagi orang Jepang.

“Ini untuk penghormatan bagi orang lain pada saat pertemuan pertama dengan seseorang atau orang asing,” ujarnya.

Dalam proses pembelajaran itu, Sensei Shinji Shumiya membantu latihan pengucapan bunyi bahasa Jepang. Dia juga memberi contoh saat latihan pengucapan kalimat Bahasa Jepang. Penyampaian materi yang menarik, disertai berbagai contoh, membuat kelas bahasa jepang itu berjalan interaktif.

“Memang seru belajar bersama orang Jepang di dalam kelas,” celutuk salah satu ssiwa mewakili rekan-rekannya.

Diketahui, dalam program Japanese Language Education Assistant Program Nohongo Partners Gelombang 21 ini, Japan Foundation menugaskan 40 tenaga pengajar untuk mengajar Bahasa jepang di Indonesia. Masa penugasan mereka pada 20 Agustus 2024 – 13 Maret 2025.

Selain itu, ratusan guru Bahasa Jepang dari Indonesia diseleksi untuk diberangkatkan ke Jepang terkait dengan program yang sama.


Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd foto bersama pengajar asal Jepang.

SMKN 6 Manado merupakan salah satu dari 2 SMK di Sulut yang menerima Program Nihongo Parthners Angkatan 21 tahun 2024. Dalam program itu, ada salah satu kegiatan berupa pelatihan intensif di Jepang selama 14 hari.

Seleksi keberangkatan ke Jepang ini dilakukan untuk 3 angkatan sekaligus yakni angkatan 19, 20, dan 21. Ada sekitar 300 peserta yang adalah guru Bahasa Jepang dari sekolah penerima Nihongo Parthners di Indonesia yang mengikuti seleksi ini.

Vonny Meithy Tamboto menjadi salah satu dari ratusan guru Bahasa Jepang di Indonesia yang mengikuti seleksi itu.

Setelah melalui proses seleksi yang ditutup pada, 3 Juli 2024 silam, akhirnya pihak The Japan Foundation Japanese Language Institute (JFJLI) mengumumkan hasilnya pada 7 Agustus 2024.

Hasilnya, Vonny Meithy Tamboto terpilih sebagai salah satu peserta untuk mengikuti Program Pelatihan Intensif di Jepang. Ada total 50 orang yang lolos seleksi se Indonesia, diberangkatan dalam dua gelombang masing-masing sebanyak 25 guru.

Puluhan guru ini akan berada selama 2 pekan di Jepang. Untuk gelombang pertama akan berada di Jepang pada 8-22 Oktober 2024, dan gelombang kedua pada 29 Oktober – 12 November 2024. Vonny Meithy Tamboto akan berangkat pada gelombang pertama. (yos)


Pos terkait