“Operasi caesar berjalan lancar dan berhasil. Ini operasi caesar pertama yang berhasil selamat, dari empat kali operasi caesar yang dilakukan,” ujar Afifah Hasna.
Anoa atau Buballus sp, menjadi salah satu pengisi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea yang perlu diperjuangkan kelestariannya. Anoa adalah hewan endemik Sulawesi dan dilindungi.
“Perlindungan anoa ini diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi,” ungkap Kepala BKSDA Sulut Askhari Dg Masikki.
Askhari mengungkapkan, anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List of Threatened Animal dan masuk ke dalam Appendix I CITES. Kelahiran anoa ini tentu saja membawa angin segar dan harapan baru bagi dunia konservasi satwa endemik anoa mengingat populasi anoa yang terus menurun.
“Jumlah populasi anoa di habitat alaminya diperkirakan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data IUCN Red List diperkirakan populasi anoa di seluruh Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu. Sedangkan di eksitu, jumlah anoa yang terdata di studbook kurang lebih 40 ekor,” ujarnya.
Diketahui, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, BPSILHK Manado akan terus mengembangkan ABC untuk pengembangan standar pengelolaan anoa secara Eksitu, terutama yang berkaitan dengan standar kesehatan anoa dan standar sarana prasarana untuk kesejahteraan satwa anoa.
ABC telah menjalin kerjasama untuk mendukung pelestarian satwa endemik Sulawesi ini dengan BKSDA Sulut mendapat dukungan dari mitra, yaitu PT Cargill Indonesia-Amurang.
“Dukungan kami merupakan bentuk komitmen PT Cargill Indonesia di sektor pelestarian satwa yang terancam punah. Kami sudah terlibat di ABC BPSILHK Manado sejak tahun 2015,” ungkap Plant Manager PT Cargill Indonesia – Amurang, Imelda Tandako.
Imelda mengatakan, pihaknya mendukung dalam hal penyediaan sarana prasarana di ABC seperti klinik, kandang, dokter hewan serta pawang. (Yoseph Ikanubun)