Begini Penjelasan BMKG Soal Gerhana Matahari Hibrid di Manado

Dia juga mengatakan proses gerhana matahari sebagian di Manado berlangsung 3 jam 2 menit yang diawali dari puncak pada pukul 12.37 dan berakhir pukul 14.08 Wita yang sebelumnya terjadi kontak pertama di pukul 11.05 Wita.

“Ini adalah peristiwa yang menarik yang dapat diamati masyarakat dan tidak perlu khawatir karena tidak ada dampak khusus dari Gerhana ini,hanya mungkin pengaruh ke pasang air laut atau perubahan suhu namun tidak terlalu signifikan,”jelasnya.

Menurut dia,justru yang perlu diwaspadai masyarakat adalah jangan menatap langsung ke arah Matahari karena sinar Radiasi yang sangat kuat sehingga dapat merusak mata.

“Proses gerhana matahari selalu dinamis posisi ada gerak semunya dalam 1 menit ada 1 derajat dan puncaknya hanya 14.08 waktu Manado,”ujarnya.

Secara bertahap wilayah yang tertutup oleh bulan di piringan Matahari akan berkurang sehingga akang kembali ke posisi awalnya.

“Gerhana matahari hibrid adalah langka karena bersamaan antara total dan cincin tapi sayangnya tidak bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Selain itu,tahun ini hanya ada 1 gerhana matahari yang lainnya adalah gerhana bulan yang akan terjadi pada tanggal 5 Mei dan 29 Oktober 2023.

“Kalau gerhana bulan lebih nyaman untuk mengamati karena tidak terlalu cerah karena hanya pantulan sinar matahari ke bulan sehingga lebih nyaman diamati,”ujarnya.

Senada dengan itu,Mega seorang Mahasiswi mengaku sangat bersyukur dapat menyaksikan langsung Gerhana Matahari Hybrid di Kantor BMKG Manado.
“Sangat menarik dan peristiwa ini saya abadikan di Medsos,”ujarnya.(ml)

Komentar Facebook