Brimob Polda Sulut Dirikan Dapur Lapangan untuk Warga Terdampak Banjir di Manado

Dapur lapangan yang didirikan oleh Brimob Polda Sulut menyiapkan nasi bungkus dan air bersih untuk warga yang terdampak banjir di Manado yang terjadi pada, Jumat (27/1/2023) lalu. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sedangkan tanah longsor berdampak di 22 kelurahan atau desa di 7 kecamatan. Kecamatan terdampak berada di Kecamatan Tikala, Singkil, Wanea, Bunaken, Mapanget dan Wenang.

Korban jiwa akibat banjir dan longsor berjumlah 5 warga, dengan rincian meninggal dunia akibat banjir 1 warga dan longsor 4.

“Selain korban meninggal, tanah longsor mengakibatkan warga luka berat 1 warga dan luka ringan. Mereka yang luka telah mendapatkan perawatan dari dinas kesehatan setempat,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Total warga mengungsi berjumlah 1.674 warga. Mereka tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Bunaken 948 warga, Paal Dua 370, Singkil 215, Tikala 100 dan Wenang 41.

Bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB dan Kementerian Sosial (Kemensos) telah disalurkan bagi warga yang terdampak.

Pada kunjungannya, Selasa (31/1/2023), Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan santunan kepada 5 ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado. Kelimanya menerima santunan masing-masing sebesar Rp15 juta/korban jiwa di Gereja POUK Ekklesia Kalama Lantamal VIII Manado.

Selain santunan, Mensos juga menyerahkan 5 paket bantuan logistik untuk para ahli waris berupa makanan siap saji 20 paket, makanan anak 20 paket, selimut 10 lembar, kasur 10 lembar, family kit 5 paket senilai total Rp9.500.000. (Yoseph Ikanubun)

Komentar Facebook