Jakarta, DetikManado.com – Berbagai aplikasi kecerdasan buatan atau Artifficial Intelegence (AI) seperti ChatGPT kian marak digunakan, termasuk di lingkungan pendidikan. Pemerintah Jepang mengantisipasi hal ini.
Dikutip dari Antara, Pemerintah Jepang akan merumuskan pedoman mengenai penggunaan ChatGPT dan chatbot kecerdasan buatan lainnya di sekolah-sekolah kemungkinan pada Maret mendatang.
Hal ini seiring mulai tumbuhnya kekhawatiran atas dampaknya terhadap keterampilan menulis dan berpikir siswa di sekolah-sekolah.
Langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang muncul saat perlombaan AI menciptakan mesin yang lebih pintar dari manusia dan mengganggu berbagai bidang, dari pendidikan hingga bisnis.
Pekan lalu, Otoritas Perlindungan Data Italia memberlakukan larangan sementara penggunaan ChatGPT karena kecurigaan bahwa pengembangnya OpenAI secara ilegal mengumpulkan data pribadi dalam jumlah besar.
Perusahaan yang berbasis di AS itu akan menyajikan langkah-langkah korektif dan bekerja untuk meningkatkan transparansi, kata pihak berwenang Italia pada hari Kamis setelah panggilan video dengan perusahaan tersebut mengenai masalah itu.
Chatbot adalah aplikasi perangkat lunak yang dilatih menggunakan data dalam jumlah besar dari internet, memungkinkan mereka untuk memproses dan mensimulasikan percakapan seperti manusia dengan pengguna.
ChatGPT, diluncurkan pada November 2022 sebagai prototipe, singkatan dari Chat Generative Pre-trained Transformer dan digerakkan oleh model pembelajaran mesin yang bekerja seperti otak manusia.
ChatGPT, Ancaman bagi Ketrampilan Menulis dan Berpikir Siswa di Sekolah
Komentar Facebook