Kaban BPBD Minahasa Utara Jelaskan Dampak Deforestasi Hutan di Gunung klabat

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut Theodorus Lumingkewas, ketika mewakili Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda dalam diskusi publik tentang 'Menjaga Hutan Sulut dari Ancaman Deforestasi', yang digelar The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Simpul Sulawesi Utara, Senin (3/6/2024) di JG Center Jl Ir Soekarno Kabupaten Minahasa Utara.

“Berbagai upaya dilakukan pemerintah. Kami juga menggelar BPBD Go to School, mengajarkan anak-anak agar lebih peka terhadap lingkungan, mengajarkan agroforesti, reboisasi, penghijauan, dan penghijauan lingkungan. Rencananya pada bulan Juli nanti akan melaksanakan kegiatan, penanaman 30.000 bibit pohon,” tuturnya.

Koordinator SIEJ Simpul Sulawesi Utara Finda Muhtar mengatakan diseminasi dan diskusi publik yang digelar merupakan upaya bersama dalam menjaga hutan dari dampak kerusakannya.

“Apa yang terjadi di Borneo, jelas menjadi tolak ukur seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah dan pihak swasta di Sulawesi Utara untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat,”singkat Finda.

Usai diskusi, seluruh peserta nonton bersama hasil liputan indept news CNN Indonesia TV “Penjagal Hutan Kalimantan”, yang merupakan hasil liputan investigasi kolaborasi enam media dukungan SIEJ lewat program Depati Project di Hutan Borneo, Kalimantan Barat. Berita tersebut menggambarkan persoalan deforestasi yang masih terus terjadi.

Salah satu Perusahaan yang diduga kuat terafiliasi dengan Royal Golden Eagle (RGE) Group yaitu PT Mayawana Persada telah melakukan deforestasi untuk konversi ke kebun kayu seluas sekitar 55 ribu hektar.

Perusahaan bernama PT Mayawana Persada, salah satu perusahaan pemegang konsensi HTI yang paling masif menggerus hutan.

Praktik deforestasi tersebut tercatat terjadi selama kurun waktu 2015-2022. Yang lebih memprihatinkan, PT Mayawana Persada melakukan penggundulan hutan di Bukit Sabar Subu, bukit sakral bagi masyarakat adat Dayak Kualan Hilir—Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Hadir dalam diskusi ini Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jemmy Ringkuangan, Akademisi dan Pakar Geospasial Agus Budiarto, Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki Purnama Nainggolan dan Jurnalis Kolaborator Themmy Doaly (ekuatorial.com). Diskusi tersebut juga dirangkaikan dengan diseminasi liputan kolaborasi dari Depati Project yang melibatkan 6 media, CNN Indonesia TV, Betahita.id, Pontianak Post, Mongabay Indonesia, Ekuatorial.com, dan Jaring.id.(ml)

 

Komentar Facebook