Kemendikbudristek Tak Akan Memperbanyak Jumlah SMK PK

Wardani Sugianto didampingi Punuh, Pangkerego dan Rumerung saat meninjau pusat laundry di SMKN 1 Manado, Kamis 5 Januari 2023. (Foto: Yoseph Ikanubun)

“Ini menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktek) yang berdasar pada prosedur dan standar yang telah ditetapkan di dunia industri, serta disesuaikan dengan situasi sekarang ini,” ujarnya.

Wardani Sugianto mengatakan, untuk mendidik anak berbasis dunia kerja, maka anak itu harus belajar dengan dunia kerjanya. Untuk perhotelan misalnya, ya mulai belajar housekeeping, front office, melayani tamu, kebersihan, laundry dan lainnya.

“Di sini saya lihat belum punya kamar yang banyak. Di SMK lain sudah ada 20 kamar, hotelnya di pinggir jalan, tamunya banyak, sudah bisa menghidupi sekolah,” ujarnya.

Dia mengatakan, pendidikan itu akan berbiaya standar tinggi tapi dipenuhi melalui teaching factory. Sehingga pemerintah pusat atau daerah tak perlu beri bantuan tiap tahun, bantu alat tidak ada hentinya, tidak juga tercukupi, dan tidak sesuai dengan kebutuhan industri.

“Kalau dikelola sendiri oleh sekolah bekerjasama dengan industry ini kan makin baik. SMK PK pembelajaran berbasis project, ada Tefa, ada hasilnya, ini membangun kemandirian,” ujarnya.

Dia mengatakan, dengan demikian kalau 1 sekolah sudah mandiri, akan dicontoh sekolah lain. Biaya sekolah rendah, karena ditopang oleh Tefa. (Yoseph Ikanubun)

Komentar Facebook