Manado, DetikManado.com – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Jan S Maringka melakukan kunjungan kerja ke Minahasa, Sulut, pekan lalu.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi program Kementerian Pertanian tahun anggaran 2022 di Minahasa Raya dan Bolaang Mongondow (Bolmong).
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Kementan Maringka optimistis nilai ekspor pertanian Indonesia dari tahun ke tahun akan terus bertumbuh. “Di tahun 2019 realisasi nilai ekspor pertanian itu mencapai Rp390,16 triliun, di tahun 2020 mencapai Rp451,77 triliun dan di tahun 2021 mencapai Rp625 triliun,” ujar Maringka.
Dinamika ini menurut dia, mengartikan ekspor pertanian terus meningkat dan akan meningkat lagi. “Saya membuktikan pada saat Mei lalu melalui Pelabuhan Bitung, kita sudah melepas produk ekspor yang nilainya mencapai sekitar 1,2 triliun. Artinya apa? Hasil ekspor dari sektor pertanian menunjukkan nilai yang begitu tinggi di wilayah Sulawesi Utara,” kata Maringka yang pernah dikukuhkan sebagai Tonaas Wangko Gumi’iroth Um Banua oleh Majelis Kebudayaan Minahasa.
Terus meningkatnya nilai ekspor ini, menurut Maringka tidak bisa dilepaskan dari jasa-jasa petani serta dinas pertanian yang menjadi penggeraknya. “Nah mau tidak mau, suka tidak suka, ketika dunia menghadapi krisis pangan kita harus berbangga bahwa Indonesia khususnya di Sulawesi Utara proses program pertanian ini bisa berjalan,” katanya.
Berjalannya program pertanian ini bisa terlihat dari ketersediaan komoditas beras, jagung, cabe, tomat serta produk pertanian dan sektor lainnya. “Buka pintu ada beras, buka pintu ada jagung, ada yang namanya cabe, ada yang namanya tomat, ada yang namanya daging, ada yang namanya ikan, kita tidak kesulitan,” sebut Maringka.
Maringka mengingatkan, kondisi ini tidak boleh berpuas diri karena itu program pengawasan yang dilakukan sekarang kita mengarah pada upaya yang disebut dengan ‘jaga pangan’. “Jaga pangan ini adalah salah satu bentuk program yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk mengawasi agar program-program pertanian itu bisa berjalan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Minahasa, Royke O Roring memberikan apresiasi kepada Kementan yang sudah menjawab kebutuhan petani di kabupaten tersebut. “Terima kasih atas pilihan Kabupaten Minahasa menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Kementan di Sulawesi Utara,” ujarnya.
Roring menyentil ketersediaan pupuk bersubsidi yang terkadang tiba setelah musim tanam, begitupun dengan kebutuhan benih. “Kami berharap hal-hal ini (ketersediaan pupuk bersubsidi dan benih) boleh mendapatkan perhatian,” harapnya.
Usai memberikan sambutan, Irjen Maringka, bersama pejabat Kementan mewakili penyerahan bantuan Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara serta kelompok-kelompok tani. (Yoseph Ikanubun)