Lebih jelas Agus menerangkan kalau likuifaksi ini dipicu karena kita termasuk di daerah cincin pasifik.
Agus menjelaskan jadi ring of firenya pasifik ini adalah daerah yang punya lempeng tektonik yang aktif selalu bergerak sehingga di dalam cincing pasifik itu terjadi besar-besaran.
“Baru-baru ini gempa yang ada di utara ada di Jepang menimbulkan tsunami dan lain-lain. Dan di Indonesia, ada jalur itu semua, baru-baru di gunung ruang itu juga masuk dalam jalur itu,”tandas Agus.
Sementara itu, Koordinator SIEJ Simpun Sulut, Finda Muhtar berharap apa yang terjadi di Borneo Kalimantan tidak terjadi di Sulawesi Utara.
“Pokoknya hutan Sulut harus dijaga dari deforestasi yang merugikan banyak orang,” kata Finda.
Selain mendengarkan pemaparan dari Pakar Geospasial Drs Agus S Budiarto MSc, kegiatan yang menghadirkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jemmy Ringkuangan, Kepala BPBD Minahasa Utara Theodore V. Lumingkewas, Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki Purnama Nainggolan dan Jurnalis Kolaborator Themmy Doaly (ekuatorial.com) ini juga digelar bersamaan dengan nonton bareng film dokumenter berjudul “Penjagal Hutan Kalimantan”, yang merupakan hasil liputan investigasi kolaborasi enam media melalui The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bersama Depati Project di Hutan Borneo, Kalimantan.(ml)