Pemkot Kotamobagu Seriusi Tindak Kekerasan pada Anak dan Terus Cegah Pernikahan Dini

Kotamobagu, DetikManado.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu terus menyeriusi tindak kekerasan pada anak serta gencar melakukan upaya pencegahan terjadinya pernikahan di usia dini.
Berbagai langkah dibuat oleh Pemkot Kotamobagu guna menekan angka tindak kekerasan pada anak serta pernikahan dini. Salah satunya, gencar melakukan sosialisasi kepada publik, sebagaimana dibuat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A).
Selama dua hari, Selasa dan Rabu (12-13 November 2024), Dinas P3A Kotamobagu menggelar sosialisasi terkait upaya menekan angka kasus kekerasan pada anak serta pencegahan terjadinya pernikahan dini.
Sosialisasi yang diikuti oleh para camat, lurah dan sangadi, guru, Forum Anak Daerah (FAD), dan perwakilan pelajar SMP dan SMA se-Kotamobagu ini, menghadirkan sejumlah narasumber. Yaitu, Wakil Ketua Pengadilan Agama Kotamobagu Fahri Saifuddin SHI MH dan Kepala UPT PPA Polres Kotamobagu Yani Moningka SH.
Kadis P3A Kotamobagu Sarida Mokoginta SH menjelaskan, sosialisasi tersebut digelar dalam rangka menekan angka kekerasan terhadap anak, dan pernikahan pada usia dini di masa yang akan datang.
Anak adalah masa depan bangsa, mereka berhak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung, sehingga anak wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan yang tidak manusiawi yang berakibat pada terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. Kekerasan terhadap anak dan pernikahan usia dini adalah masalah serius yang tidak bisa kita abaikan,” jelasnya.
Ia mengatakan, anak adalah generasi penerus bangsa, dan anugerah yang dititipkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. “Maka dari itu setiap orang tua, pemerintah dan kita semua wajib membesarkan dan memberikan perlindungan kasih sayang kepada anak,” ujarnya.
Kehadiran camat beserta lurah dan sangadi dalam sosialisasi tersebut, menurut Sarida, dipicu oleh meningkatnya angka kekerasan terhadap anak dan pernikahan usia dini. “Kami berharap program pemerintah khususnya DP3A ini, juga didukung oleh mereka yang terundang, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui keberadaan masyarakat,” pungkasnya.(Nicolaus Paath)

Komentar Facebook

Pos terkait