Penjelasan Sekretaris DPD II Partai Golkar Sitaro Terkait Kisruh Pergantian Caleg Terpilih

Sekretaris DPD II Partai Golkar Sitaro Wodelwin Sasue.

Ondong, DetikManado.com – Partai Golkar Sitaro diterpa isu tak sedap terkait adanya pergantian calon legislatif (caleg) terpilih Vanny Tamansa pada Pemilu 2024.

Berhembus kabar pergantian tersebut sebagai tindakan semena-mena dan sarat rekayasa oleh petinggi-petinggi partai berlambang pohon beringin di negeri 47 pulau.

Bacaan Lainnya

Sekretaris DPD II Partai Golkar Sitaro Wodelwin Sasue, angkat bicara menjelaskan terkait surat resmi yang dilayangkan Partai Golkar Sitaro kepada KPU Sitaro belum lama ini, terkait pergantian calon legislatif terpilih pada Pemilu 2024 atas nama Vanny Tamansa.

“Pengusulan pergantian caleg terpilih sudah melalui kajian yang matang. Tidak mungkin kami Partai Golkar Sitaro mengambil langkah tegas tanpa alasan yang jelas,” ungkap Wodelwin melalui ponsel kepada detikmanado.com, Kamis (08/08/2024).

Dia menjelaskan, pada tahapan Pemilu 2024 kemarin, pihaknya menerima laporan bahwa caleg terpilih Vanny Tamansa tidak loyal pada perintah partai harus satu komando.

“Perintah partai merupakan harga mati seyogianya kita satu komando. Di sini caleg terpilih tidak sejalan, dengan mendukung caleg dari partai lain. Bahkan kami bersama kader partai langsung turun ke lapangan untuk memastikan. Ternyata benar kami memiliki bukti-bukti,” bebernya.

Wodelwin menegaskan, dengan tidak loyal pada perintah partai, Vanny Tamansa diberikan surat teguran. Bukan hanya itu, dia juga diundang dalam rapat pleno yang melibatkan seluruh pengurus Partai Golkar Sitaro.

“Sayangnya, dia (Vanny Tamansa) tidak bisa hadir dengan alasan sibuk,” tuturnya.

Wodelwin menambahkan, langkah tegas diambil oleh DPD II Partai Golkar Sitaro ketika caleg terpilih Vanny Tamansa tak terima dan menyatakan akan keluar dari keanggotaan Partai Golkar dengan share ke group WA Kepengurusan DPD II Partai Golkar Sitaro dan group Caleg Partai Golkar Sitaro.

“Sempat ribut di group. Terpaksa kami keluarkan dari group. Dengan tidak lagi menjadi kader Partai Golkar berarti tidak akan mendapat apapun dari Partai Golkar,” pungkasnya. (jack)


Pos terkait