“Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,” ujarnya
“Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika asesmen nasional mengukur tujuan perubahan, maka Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu,” tandas Nadiem.
Kurikulum Merdeka, menurut dia, adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam.
“Tetapi juga memerdekakan guru untukmengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” pungkasnya.
Turut hadir dalam upacara tersebut, antara lain Wakil Ketua DPRD Kotamobagu Syarifiudin Juaedi Mokodongan SH, Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi SIK, Kasdim 1303 Bolmong Mayor Arh Ahmad Janis, Ketua PGRI Sulawesi Utara Drs SJ Wowor MSi, dan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulut Febry HJ Dien ST M.Inf.Tech (MAN).
Tampak pula Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kotamobagu Ny Vera Mokoginta-Tawil SE, para asisten, pengurus PGRI dan Korpri Kotamobagu, pimpinan OPD serta ASN di lingkungan Pemkot Kotamobagu.(Nicolaus Paath)