“Korban sakit rata-rata keluhan gatal-gatal kulit sudah mendapatkan tindakan medis oleh Dinkes Kabupaten Kapuas,” jelas Panahatan.
Lebih lanjut, kondisi terakhir yang dapat dilaporkan dari lapangan adalah bahwa banjir yang merendam sembilan desa di Kecamatan Kapuas Tengah mulai mengalami penurunan. Hasil pantauan terakhir TMA berkisar antara 10-50 sentimeter atau turun 30 sentimeter.
“Mengalami penurunan debit air sekitar 30 sentimeter,” ujar Panahatan.
Dia mengatakan bahwa banjir yang sebelumnya merendam kawasan Pasar Desa Pujon telah surut. Sedangkan lima desa di Kecamatan Timpah menurut Panahatan masih terendam banjir dengan TMA 40-130 sentimeter. Hingga sejauh ini kondisi cuaca di sekitar lokasi terpantau cerah berawan.
“Sebagian di wilayah komplek pasar Desa Pujon sudah tidak terendam. Untuk kondisi banjir di lima desa di Kecamatan Timpah kondisi air masih bertahan,” ujarnya.
Berdasarkan Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Banjir bernomor 360/94/BPBD Tahun 2023, yang ditandatangani oleh Bupati Kabupaten Kapuas pada Kamis (30/3), seluruh OPD di lingkungan Pemkab Kapuas terus melakukan upaya penanganan darurat.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kapuas, Tagana, TNI, Polri, Dinsos, Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan Dinkes serta relawan penanggulangan bencana terus melakukan pengecekan dilokasi kejadian. Tim tersebut juga rutin melakukan pemantauan ke rumah-rumah warga untuk melakukan pengecekan kesehatan dan membagikan paket makanan.
“Tim gabungan melaksanakan pengecekan di lokasi kejadian serta melakukan sweeping ke rumah-rumah warga,” ujar Panahatan.
Di sisi lain, menurut Panahatan, tim Kesehatan juga telah mendirikan pos kesehatan, melaksanakan pengobatan dan pemantauan pasien yang terkena penyakit serta menyuplai obat-obatan ke tiap desa yang terdampak banjir.
Di samping itu, bantuan logistik juga disalurkan dari luar Kabupaten Kapuas yang meliputi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Polres Kapuas, Kodim 1011/KLK dan Bank Kalteng. (Yoseph Ikanubun)