Tondano, DetikManado.com – Mahasiswa Indonesia Papua di Sulut menanggapi tindakan pemerintah pusat terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe. Hal ini terkait dirinya yang masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Jayapura, Papua.
“Pemerintah pusat stop menangkap, menyeret dan mengkriminasikan pemimpinya orang Papua, Bapak Lukas Enembe,” ujar Ketua Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) Pusat, Wilson Itlay dalam jumpa pers di halaman Asrama Mahasiswa Cendrawasih V Manado, Sulut, Selasa (6/4/2021).
Selanjutnya mereka menyatakan agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian stop membungkam Lukas Enembe dengan alasan tidak sesuai prosedur atau aturan. Menurut mereka, hal tersebut karena kesehatan dan nyawanya tidak dijamin dalam Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami menuntut dengan tegas kepada Pemerintah Daerah 29 kabupaten dan kota yang ada dalam Provinsi Papua untuk memperhatikan keadaan dan kesehatan Bapak Gurbernur Papua, Lukas Enembe,” ungkap Itlay.
Mereka menuntut kepada DPR Provinsi, DPR dan DPRD 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua agar menyuarakan untuk Lukas Enembe.
“Kami menuntut dengan tegas kepada pemerintah pusat dan Kemendgri segera memberikan izin kepada Gubernur Papua Lukas Enembe untuk melakukan pengobatan dari luar Negara Indonesia atau luar negeri,” kata Itlay.
“Jika dalam point 1 sampai 5, tidak ditindaklanjuti maka saya sebagai Pimpinan organisasi mahasiswa Papua di Sulawesi Utara siap memediasi massa yang lebih banyak lagi,” lanjut Itlay.