“Ada ruang bagi masyarakat termasuk warga gereja baik secara institusi maupun jemaat untuk merumuskan kebijakan yang dibutuhkan peran politik penggembalaan,” jelasnya.
Selama ini banyak kader-kader GMIM yang dipercaya pada lembaga-lembaga politik belum memiliki kinerja yang baik.
“Fungsi gereja adalah wajib untuk mempersiapkan warga jemaat untuk pengembalaan sekaligus memeprisapkan warga jemaat untuk menjadi pemilih yang baik,” tutur Liando.
Harusnya tugas kaderisasi dan kepemimpinan politik menjadi fungsi parpol. Namun sebagian parpol tidak sanggup melakukan tugas ini dengan baik.
“Akibatnya banyak politisi yang terpilih karena warga jemaat terbuai dengan sogokan (money politic) tanpa memperhatikan kualitas calon,” bebernya.
Kemudian Peran politik partisipatif. Ada sebagian kebijakan pemerintah yang gagal diimplementasikan di masyarakat. Hal itu terjadi karena lemahnya dukungan partisipasi masyarakat.
“Misalnya ada kebijakan larangan membuang sampah, tapi warga bebas membuang sampah. Ada larangan membuat keonaran tapi tidak banyak yang patuh. Salah satu tugas gereja adalah menyadarkan masyarakat soal ketaatan,” tandasnya.(ml)
Turut hadir dalam kegiatan ini Billy Lombok Wakil Ketua DPRD Sulut,Wakil Ketua BPMJ Jemmy Saroinsong,Ketua BPMJ James Adrian serta seluruh majelis jemaat setempat.(Mikhael Labaro)