Manado, DetikManado.com – KPU Sulut menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pilkada Serentak Tahun 2024 Ramah Lingkungan di Sulut, pada Rabu (17/7/2024), bertempat di Rumah Alam Manado.
FGD yang digelar oleh KPU Sulut ini merupakan tindaklanjut dari apa yang telah dirumuskan pada kegiatan Camping Pilkada bersama komunitas pecinta alam di Kota Tomohon, Sulut, yang berlangsung pada 5-7 Juli 2024 silam.
Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Sulut Awaluddin Umbola menyampaikan sejumlah poin yakni meminta para narasumber untuk mempertajam lagi hal-hal konkrit yang bisa diintervensi mengenai isu lingkungan dalam tahapan-tahapan Pilkada yang akan dilewati.
Contohnya pada saat debat pasangan calon ataupun pada saat kampanye tidak ada lagi alat peraga kampanye yang terpasang di pohon.
“Selanjutnya pada saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara kita akan elobarasi dalam konteks kebutuhan perlengkapan TPS yang bisa kita klaim sebagai bahan ramah lingkungan di TPS,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan mendiskusikan lagi hasil rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan Camping Pilkada yang kemudian dapat menjadi program prioritas.
“Kami akan skemakan menjadi kerangka tindaklanjut baik itu ke KPU Kabupaten dan Kota maupun ke kebijakan di KPU Sulut,” ujar Awaluddin Umbola.
Ketua KPU Sulut Kenly Poluan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya karena anggota KPU RI Yulianto Sudrajat berkenan hadir memberikan arahannya di kegiatan itu.
Dia mengatakan, FGD itu juga merupakan tindaklanjut dari kebijakan-kebijakan dari KPU RI yang telah berorientasi pada kebijakan perwawasan lingkungan,
“Maka dari itu kita berharap dari hasil inventaris masalah yang sudah diskusikan mudah-mudahan bisa dikelola dalam satu kebijakan tindaklanjut berdasarkan peraturan maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh KPU RI”, ungkap Kenly Poluan.
Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat dalam kesempatan itu mengapresiasi digelarnya acara FGD Ramah Lingkungan itu. Menurutnya, isu-isu terkait lingkungan hidup ini menjadi perhatian bersama termaksud KPU RI.
“Mewakili KPU RI saya juga akan merespon sekaligus menjawab komitmen-komitmen bapak-ibu, yang pasti punya harapan agar di setiap agenda-agenda kenegaraan maupun pemilu dapat memperhatikan aspek-aspek lingkungan untuk kelestarian lingkungan hidup kita bersama,” papar dia.
Sudrajat juga menyampaikan hal ini sebenarnya sudah digagas dari periode-periode sebelumnya terkait sampah dari proses penyelanggaraan Pemilu terutama logistik Pemilu dan alat peraga kampanye.
Komitmen KPU terkait aspek ramah lingkungan yaitu dari sisi regulasi KPU telah menetapkan bahan baku utama kotak dan bilik,surat suara, formulir itu merupakan bahan baku yang bisa didaur ulang.
“Bahkan sebagai upaya kami tetap menjaga kelestarian lingkungan, pada Pemilu 2024 kami menginstruksikan pada saat pelantikan anggota KPPS di seluruh Indonesia, untuk menanam 1 pohon per satu orang KPPS,” ujarnya.
Dia mengatakan, mungkin yang menjadi persoalan permasalahan yakni terkait alat peraga kampanye yang mana domainnya ada di peserta Pemilu, namun melalui regulasi kampanye KPU telah membatasi titik-titik pemasangan alat peraga kampanye maupun larangan untuk memasang di pohon-pohon.
Turut hadir pada kegiatan, anggota KPU Sulut Meidy Tinangon dan Salman Saelangi, Plt Sekretaris KPU Sulut Meidy Malonda, Fungsional Ahli Madya Raymond Mamahit, Kepala Bagian Teknis Penyelenggara, Parhubmas, Hukum dan SDM Carles Worotitjan, Kasubag Teknis Penyelenggara dan Parhubmas Novie T Runtukahu serta staf Sekretriat KPU Sulut. (yos)