Hanya 2 Jam Rompas Menjabat Kepala SMKN 1 Bitung

Rompas (kedua dari kanan) saat dilantik oleh Wagub sebagai Kepala SMKN 1 Bitung.

Manado, DetikManado.com – Pelantikan 65 kepala SMA dan SMK di Sulut pada, Selasa (07/01/2020), menyisakan tanda Tanya. Seperti pelantikan Kepala SMKN 1 Bitung dan SMKN 5 Bitung.

Diketahui pada Selasa malam itu, Wagub Steven Kandouw melantik para kepala sekolah, salah satunya adalah Rompas Maxi Frans Absalon sebagai Kepala SMKN 1 Bitung menggantikan Treesia L Tengker yang menjadi pengawas sekolah. Sebelumnya, Rompas adalah Kepala SMKN 5 Bitung. Masih ‘satu paket’ dengan pelantikan Rompas, juga dilantik Meiske Jemima Makadada SPd sebagai Kepala SMKN 5 Manado. Meiske menggantikan posisi yang ditinggalkan Rompas.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun DetikManado.com menyebutkan, sekitar 2 jam setelah pelantikan, Rompas dipanggil oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut Femmy Suluh. BKD menginformasikan bahwa terjadi kesalahan dalam pengetikan SK, sehingga Rompas mestinya tetap di SMKN 5 Bitung, dan Meiske yang sebelumnya adalah Wakasek di SMKN 1 Bitung dipromosikan menjadi Kepala SMKN 1 Bitung. “Ada kedekatan antara Meiske dengan Gubernur Sulut. Sehingga dia yang masuk sebagai Kepala SMKN 1 Bitung, padahal sudah ada SK dan dibacakan adalah Rompas,” ungkap sumber.

Setelah 3 hari polemik soal siapa Kepala SMKN 1 Bitung akhirnya mulai terkuak. Jumat (10/01/2020), Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut menggelar serah terima jabatan (sertijab) para kepala sekolah dan pengawas. Ternyata nama Rompas sudah ‘hilang’ dari SK terbaru yang dibacakan. Rompas juga tidak diundang dalam acara sertijab itu. Bahkan dalam SK itu, tidak tertulis lagi siapa yang sebenarnya menjabat Kepala SMKN 1 Bitung.

Kepala Dinas Dikda Sulut dr Grace L Punuh MKes saat dikonfirmasi terkait hal ini menyerahkan ke pihak BKD. “Kita mengusulkan, tapi yang menentukan Baperjakat. Bisa tanyakan ke BKD,” ujarnya.  

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulut Dr Femmy Suluh MSi

Suluh saat dikonfirmasi usai sertijab terkesan ragu-ragu menjawab pertanyaan wartawan. Dia mengaku ada kesalahan dalam pengetikan SK. “Ada kesalahan pengetikan SK. Anak buah saya juga sudah kelelahan mengetik SK,” ujarnya sambil menambahkan, dalam konsideran SK ada pasal yang berbunyi jika terjadi kekeliruan di kemudian hari bisa ditinjau kembali.

Terkait siapa yang seharusnya menempati posisi Kepala SMKN 1 Bitung yang masih ‘kosong’, Suluh juga tidak secara tegas menjawab. “Untuk sementara belum ada sertijab di SMKN 1 Bitung. Karena kepala sekolah sebelumnya minta izin, ada urusan keluarga,” ujarnya.

Dia mengatakan, untuk sertijab di SMKN 1 Bitung akan dicarikan waktu lain. (joe)


Pos terkait