“Sangat sangat bersyukur, karya pantun saya berhasil diterima dan dibukukan bersama 1.000 karya guru di ASEAN lainnya,” bebernya.
Lanjut dia, selama ini masyarakat Sulut mengenal cukup banyak pantun di nusantara. Dia berharap karyanya yang bermuatan lokal karena berbicara tentang Pulau Bunaken dan Pulau Siladen dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Direncanakan buku tersebut akan dilaunching tanggal 21 Februari 2021 mendatang di Perpustakaan Nasional Jakarta. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dijual di toko-toko buku,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pantun ini merupakan hasil produk budaya asli Indonesia. Memiliki kekuatan sastra yang tidak dimiliki puisi modern. Tak heran, begitu banyak keajaiban yang ditemui dalam pantun yang ternyata memiliki arti yang dalam ketika ditafsirkan.(ml)