Ini 3 Program Kolaborasi Kemendikbudristek dan Kemenlu

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat berdialog dengan para pemangku kepentingan Program Guru Penggerak di SMP St Nikolaus Tomohon, Sulut, Jumat 6 Januari 2023. (Foto: Kemendikbudristek)

Kerja sama Kemendikbudristek dengan Kemenlu diperlukan dalam memantau hasil belajar dari para mahasiswa penerima beasiswa yang belajar di luar negeri.

“Di situlah kerja sama antarkedua kementerian dibutuhkan untuk memberi catatan dan evaluasi kepada pelajar kita,” ungkap dia.

Ia menjelaskan bahwa pemberian beasiswa bergelar untuk jenjang S-2 dan S-3 serta nirgelar, seperti program pendek selama 3 atau 6 bulan melibatkan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Terdapat program pendek selama 6 bulan yang disebut dengan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Para mahasiswa diberangkatkan ke perguruan tinggi bergengsi untuk mendapatkan perkuliahan terbaik. Tak terkecuali untuk pendidikan vokasi. Mahasiswa terpilih dapat mengikuti program magang dalam bidang industri di negara-negara maju.

“Kemendikbudristek juga mengundang mahasiswa melalui beasiswa Kemitraan Negara Berkembang atau KNB,” ujarnya.

Tujuannya adalah agar penerima beasiswa dari negara sahabat yang termasuk ke dalam kategori negara berkembang belajar di 27 perguruan tinggi di Indonesia.

Program ini dikelola di kementerian dan tersedia untuk program S-1, S-2, dan S-3.

Kemendikbudristek sedang membahas program Beasiswa Darmasiswa yang sudah dimulai sejak tahun 1970. Para mahasiswa yang mengikuti program ini akan belajar selama 1 tahun.

Program penguatan ketiga berkaitan dengan kebudayaan. Dengan kolaborasi yang baik antara Kemendikbudristek dan Kemenlu, pelaksanaan diplomasi pendidikan yang menjadi bagian dari diplomasi lunak bisa menjadi lebih baik dan terarah. Termasuk di dalamnya keterlibatan Indonesia dalam keketuaan ASEAN.

“Sehubungan dengan keketuaan ASEAN, Kemendikbudristek bekerja sama untuk fokus pada pendidikan dan kebudayaan. Untuk kebudayaan sendiri, Kemendikbudristek memiliki program kebudayaan bersama yang melibatkan negara-negara ASEAN,” katanya.

“Kalau kita saling mendukung, saya yakin diplomasi lunak ini akan berhasil guna dalam merumuskan platform bersama untuk menentukan arah pendidikan ke depan,” ujar dia memungkasi. (Yoseph Ikanubun)

 

 

Komentar Facebook