Setelah mendapatkan etanol sebagai salah satu bahan baku pembuatan hand sanitizer, langkah berikutnya dikerjakan oleh Jurusan Kimia.
Ketua Jurusan Kimi Dr Dewa G Katja mengatakan, metode serta prosedur kerja hingga produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar BPPOM. “Untuk membuat hand sanitizer ini sederhana, dengan menggunakan bahan baku yakni etanol, gliserol, peroksida serta aquades,” ungkapnya.
Langkah yang dilakukan adalah menyediakan wadah dengan volume 1 liter. Kemudian masukan 833 ml etanol, kemudian 41,7 peroksida, dan 14,7 gliserol. Bahan ini kemudian ditambahkan dengan aquades hingga mencapai volume 1 liter. “Diaduk hingga merata, tercampur homogen. Didiamkan selama 72 jam diinkubasi. Sehingga senyawa-senyawa kimia bisa bekerja dan bereaksi secara maksimal. Untuk memberikan efek aromatik bisa ditambahkan pewangi,” ungkapnya.
Dewa mengungkapkan, penggunaan aquades adalah untuk menurunkan kadar etanol jika terlalu tinggi yag bisa berefek pada penggunanya. “Sedangkan peroksida berperan membunuh virus, ini berkolaborasi dengan etanol sebagai antiseptik pembunuh bakteri,” ungkap Dewa.
Hand sanitizer yang diproduksi itu kemudian dikemas dalam kemasan 330 ml. Menurutnya, untuk sementara produksi hand sanitizer masih digunakan di kalangan internal kampus Unsrat Manado. “Setiap hari kita produksi 10 liter hand sanitizer. Untuk bulan depan sudah bisa 100 liter,” ujarnya.
Untuk proses produksi ini, selain melibatkan para peneliti dari kedua jurusan itu juga melibatkan kalangan mahasiswa. (joe)