Jakarta – Sejak dilakukan pembatasan akses media sosial (medsos) oleh pemerintah pada Rabu (22/05/2019) kemarin, warganet muai mencari solusi lain agar bisa membuka medsos, salah satunya dengan menggunakan virtual private network (VPN).
Teknologi VPN sangat mudah didapat, hanya mengunduh dan meng-install di ponsel, pengguna bisa langsung memilih server jaringan yang sudah tersedia di aplikasi tersebut.
Namun penggunaan VPN sangat beresiko, menurut pakar keamanan siber dari Vaksicom, Alfons Tanujaya. Karena data-data pribadi termasuk yang paling sensitif bisa dirampas oleh operator VPN.
“Kalau di dunia underground, menyediakan VPN gratis itu merupakan cara paling mudah mencuri kredensial dan data penting orang lain yang menggunakan layanan VPN tersebut. Dapat dikatakan lebih dari 50 % VPN gratis itu beresiko,” kata Alfons seperti yang dilansir Suara.com, Kamis (23/55/2019).
Pada kesempatan itu, Alfons mengaku sependaoat dengan pesan berantai yang dikirim melalui mesan singkat agar warganet tidak melalukan transaksi keuangan di ponsel selama masih mengaktifkan VPN.