“Itu saja yang kita lakukan dengan disiplin sehingga yang masuk rumah sakit juga sedikit,” ungkapnya.
Apakah vaksin 100% melindungi ? Menurutnya, itu tidak bisa karena selalu ada beberapa persen yang terkena. Bahasa yang tepat adalah vaksin mengurangi secara drastis resiko yang tertular dengan kondisi parah yang mengakibatkan masuk rumah sakit.
“Tetapi bukan karena divaksin 100% imunnya bisa kuat, itu tidak bisa karena kita juga harus tetap memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan,” tegasnya.
Dia juga berharap para penerima vaksin jikalau nanti virusnya masuk ke dalam tubuh, mudah-mudahan anti bodi atau daya tahan tubuhnya bisa membunuh vaksinnya walaupun tidak semua orang anti bodinya akan tumbuh 100%. Oleh karena itu dibutuhkan kehati-hatian dalam berperilaku secara disiplin.
“Tetapi yang jelas vaksin itu sangat menurunkan resiko kita tertular dan resiko kita masuk rumah sakit dan ini masih efektif,” tandasnya.(ml)