Jakarta, DetikManado.com – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia membuka kantor perwakilan baru bernama The Investment House by Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kantor ini dirancang sebagai galeri edukasi dan pusat investasi pasar modal di Pacific Century Place, SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta.
Kantor perwakilan ini dibuka untuk mengakomodasi kebutuhan investor agar dapat memiliki akses informasi serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan publik mengenai pasar modal.
CEO Mirae Asset Sekuritas Tae Yong Shim mengatakan Mirae Asset mempersembahkan Rumah Investasi Aset Mirae. Rumah Investasi terletak di jantung SCBD dan terbuka untuk semua nasabah mulai dari individu hingga klien korporasi.
“Kami menyediakan solusi dan layanan investasi yang komprehensif termasuk (namun tidak terbatas pada) saham, obligasi, investment banking, reksa dana, research dan banyak lagi,” paparnya.
Dia mengatakan, melalui Rumah Investasi ini, pihaknya berharap dapat melayani nasabah dengan lebih baik dengan transaksi khusus yang kompleks. Mirae Asset Sekuritas Indonesia Sepanjang 2021 itu membukukan nilai transaksi hingga Rp 692,3 triliun.
“Pangsa pasar kami mencapai 10,48%. Besarnya pangsa pasar hingga dua digit ini merupakan pencapaian Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang tercatat sebagai perusahaan sekuritas pertama di Indonesia yang berhasil membukukan rekor tersebut,” ungkapnya.
Per Januari 2022, modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perusahaan dicatatkan sekitar Rp 1,75 triliun atau nilai MKBD tertinggi di Indonesia.
Dia memaparkan, jumlah investor ritel di Mirae Asset Sekuritas Indonesia tumbuh sehingga perusahaan ini kian terpacu mengembangkan industri pasar modal di segmen ritel. Mirae Asset Sekuritas Indonesia membuka galeri edukasi ini beriringan dengan tren pertumbuhan investor pasar modal, khususnya investor ritel. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Desember 2021, jumlah SID (single investor identification) di Jakarta mencapai 14,78% dari jumlah total SID di Pulau Jawa.
“Porsi aset investor di Pulau Jawa mencapai 96,20% dari jumlah total aset investor pasar modal,” ujarnya.
Sebanyak 84,11% dari jumlah aset itu adalah investor yang berdomisili di Jakarta yang nilai aset keseluruhannya mencapai Rp 3.240 triliun. Jumlah penduduk Jakarta sebanyak 10 juta jiwa sehingga ini diyakini sebagai peluang untuk mendongkrak pertumbuhan investor ritel di Jakarta dan kawasan lainnya.
“Pada 2021, KSEI mencatat jumlah total investor pasar modal Indonesia sebanyak 7,4 juta orang,” ujarnya.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Bursa Efek Indonesia Laksono W Widodo mengatakan, The Investment House merupakan gagasan luar biasa yang diinisiasi oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Itu sebagai one stop solution bagi investor dan calon investor dalam melakukan perjalanan finansial mereka.
“Bursa Efek Indonesia menyambut baik Investment House ini serta akan mendukung upaya positif ini,” ujar Laksono.