Paus Fransiskus juga mendesak mereka untuk kembali ke “akar Kristiani” dan identitas mereka untuk membangun masa depan dengan martabat dan kebebasan yang lebih besar.
Paus mencatat bahwa akar itu telah tumbuh dan berkembang dalam kesaksian banyak orang Kuba yang bekerja setiap hari untuk orang lain, dan terutama untuk yang paling membutuhkan.
Terus berjalan bersama
Paus kemudian berterima kasih kepada rakyat Kuba atas contoh kolaborasi dan saling membantu yang mempersatukan mereka. Bapa Suci mengungkapkan semangat yang mencirikan rakyat Kuba: keterbukaan, keramahtamahan, dan dukungan.
“Teruslah berjalan bersama dalam harapan, mengetahui bahwa selalu, dan terutama di tengah kesulitan dan penderitaan, Yesus dan Bunda Tersuci-Nya menemani Anda, membantu Anda memikul salib dan menghibur Anda dengan sukacita kebangkitan,” ujarnya.
Mengutip Hamba Allah Felix Varela Morales, seorang filsuf Kuba, sebagai kesaksian tentang perlu berakar dalam kebaikan dan keberhasilan upaya ini, Paus Fransiskus mengakhiri suratnya dengan mengajak rakyat Kuba untuk terus pergi.
“Pergi lebih dalam ke akar dengan keberanian dan tanggung jawab, dan untuk menghasilkan buah bersatu dalam iman, harapan dan cinta kasih,” ujar Paus Fransiskus. (Yoseph Ikanubun)